Pemukim ilegal Israel bakar lahan pertanian warga Palestina Tepi Barat

Estimated read time 2 min read

Ramallah, Palestina (Antara) – Pemukim ilegal Israel menyerang warga Palestina dan properti mereka di berbagai wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel pada Jumat (30/8) malam.

Menurut laporan Wafa, kantor berita Palestina, pemukim membakar sebagian besar lahan pertanian warga Palestina di desa Burqa, sebelah timur Ramallah.

Dilaporkan bahwa para pemukim datang dari pos terdepan terdekat, Oz Zion.

Setelah serangan itu, tentara Israel mengenakan burqa, melemparkan granat kejut dan tabung gas air mata ke rumah-rumah di desa tersebut dan mencegah tim pemadam kebakaran Palestina mencapai lokasi kebakaran, Wafa melaporkan.

Dalam insiden terpisah, pemukim Israel menyita mata air dekat desa Beit Furq, sebelah timur Nablus.

Di Tepi Barat bagian timur, para pemukim menargetkan komunitas Badui di barat laut Jericho.

Pengawas Umum Organisasi Al-Badar untuk Pembelaan Hak-Hak Badui Hasan Ma Dikha mengatakan para pemukim menyerang komunitas Arab Badui di Alma Set.

Dia mencatat bahwa komunitas Badui ini telah menghadapi serangan berulang kali oleh pemukim bersenjata yang bertujuan untuk mengusir mereka secara paksa.

Menurut sumber-sumber Palestina, serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat tajam sejak 7 Oktober.

Cara yang dilakukan pemukim ilegal beragam, mulai dari menembakkan peluru tajam, pemukulan, pelemparan batu ke kendaraan, hingga penyerangan terhadap rumah, keluarga, dan petani.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah total warga Palestina yang tewas akibat serangan tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober mencapai 673 orang, sementara lebih dari 5.400 orang terluka.

Dalam keputusan penting pada tanggal 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah “ilegal” dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours