7 Fakta Menarik Sumpah Pocong Saka Tatal yang Bikin Heboh

Estimated read time 4 min read

Cirebon – Parade Sumpah Pokong kembali menyedot perhatian publik, apalagi dibawakan oleh Vina Cirebon dan Saka Tatal, mantan narapidana kasus pembunuhan.

Upacara berlangsung pada Jumat, 9 Agustus 2024 di Padepokan Agung Amparan Jati, Desa Lurah, Kecamatan Plumban, Kabupaten Cerebon, Jawa Barat.

Berikut tujuh fakta menarik yang perlu Anda ketahui tentang Sumpah Pokong Saka Tatal:

1. Sumpah Pocong Sebagai Bukti Tidak Bersalah

Sumpah Pokong Saka Tatal tidak sia-sia. Ia memilih upacara ini sebagai pembuktian bahwa dirinya tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan terhadap dirinya.

Menurut pengakuan Saka, sumpah Pokong itulah yang diyakininya bisa meyakinkan masyarakat bahwa dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Alhamdulillah lega. Saka selalu kesal, banyak yang menuduh Saka penjahat, kata Saka Pokong usai pengambilan sumpah.

Sumpah Pokong merupakan upaya terakhir Saka untuk membuktikan kepada masyarakat luas bahwa dirinya bukanlah pelaku kejahatan yang dituduhkan tersebut.

2. Parade yang menarik perhatian masyarakat

Proses pengambilan sumpah Pokong ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat setempat tetapi juga media. Sejak awal, prosesi tersebut sudah dipadati warga yang ingin menyaksikan ritual tersebut berlangsung.

Kasta Padepokan Agung Amparan juga dipenuhi warga yang penasaran dengan Sumpah Pokong Saka Tatal.

“Saka ingin mengatakan sesuatu agar semua orang percaya bahwa Saka tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kepadanya,” kata Saka Tatl.

Kerumunan tersebut menunjukkan betapa besarnya perhatian masyarakat terhadap isu ini dan upacara pengambilan sumpah Pokong.

3. Mulailah dengan mandi dan menutup badan

Sebelum Pokong Vrat dimulai, Saka Tatal mendampingi umat melalui serangkaian ritual persiapan, termasuk mandi suci.

Setelah itu, tujuh jenis bunga ditaburkan dan dibungkus dengan kain yang disediakan untuk melambangkan persembahan yang digunakan dalam upacara tersebut.

“Iya, Saka tentu saja,” kata Saka Tatal sambil merebahkan tubuhnya di atas kain sebelum diikat menjadi wujud mayat.

Prosesi tersebut menunjukkan betapa seriusnya sang saka memenuhi sumpah pokong tersebut, dengan besar harapan masyarakat menerima keikhlasannya.

4. Setelah membungkus kain Azan dan Syahadat, adzan dilantunkan di depan Saka Tatal, sebagai bagian dari upacara sakral ini.

Sang bhakta kemudian meminta Shakla untuk mengirimkan dua kalimat syahadat bahwa sumpah pokong ini diucapkan dengan penuh keikhlasan.

Sumpah Pokong merupakan jenis sumpah tertinggi dalam tradisi Islam, dimana seseorang diminta bersumpah atas nama Allah bahwa dirinya tidak bersalah.

Dalam konteks ini, Saka berharap sumpah pokongnya akan sangat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kasusnya.

5. Mensucikan nama

Awalnya Sumpah Pokong diberikan menanggapi pernyataan Rudiana yang bahkan rela mengambil Sumpah Pokong untuk membuktikan bahwa Eki adalah anaknya.

Namun Saka Tatl memutuskan untuk memperluas makna sumpah Pokong ini, dengan tujuan membersihkan namanya dari tuduhan pembunuhan yang melekat di dalamnya.

“Saya ingin membuktikan bahwa saya tidak melakukan pembunuhan,” kata Saka Tatal.

Dengan mengambil sumpah pokong tersebut, Saka ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya, terbebas dari stigma negatif yang selama ini menghantuinya.

6. Tidak Adanya Pihak Penentang

Pengambilan sumpah Pokong dihadiri banyak orang, namun ada satu pihak yang menunggu namun tidak hadir yaitu Iptu Rudiana.

Sebelumnya kuasa hukum Saka Tatl mengundang Rudiana untuk menghadiri acara pengambilan sumpah Pokong, namun hingga Jumat sore, belum ada konfirmasi dari Rudiana mengenai kehadirannya.

Absennya Rudiana dalam acara pengambilan sumpah Pokong menimbulkan tanda tanya besar di hadapan publik. Apakah ketidakhadirannya menunjukkan sesuatu? Atau alasan lain yang belum terungkap?

7. Pengaruh Sumpah Pokong terhadap Opini Masyarakat

Sumpah Pokong Saka Tatal tidak hanya menjadi perbincangan lokal, tetapi juga viral di media sosial.

Banyak netizen yang memberikan pandangan dan pendapatnya mengenai hal tersebut, baik yang mendukung maupun yang skeptis.

Bagi kebanyakan orang, Sumpah Pokong dianggap sebagai langkah ekstrem yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki keyakinan besar terhadap kebenarannya.

Bagi Saka Tatal, sumpah pokong ini menjadi titik balik yang mengubah persepsi masyarakat terhadap dirinya.

Sumpah pokong Saka Tatal bukan sekadar ritual sederhana, melainkan upaya dramatis untuk membuktikan dirinya tidak bersalah dalam kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya.

Dengan tujuh fakta di atas, kita bisa melihat rumitnya proses pengambilan sumpah Pokong dan dampaknya terhadap opini masyarakat.

Dalam konteks ini, Sumpah Pokong bukan hanya sekedar sarana mencari keadilan namun juga simbol perjuangan membersihkan nama baik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours