Kacamata Pintar Orion Meta, Kecanggihannya Bakal Saingi Smartphone

Estimated read time 4 min read

Jakarta – Meta Platforms Inc. Ini merilis kacamata augmented reality pertamanya. Kehadirannya digadang-gadang mampu menyaingi smartphone.

Perangkat besutan bos Facebook Mark Zuckerberg ini menyatukan dunia digital dan fisik, sebuah langkah besar dalam memberikan alternatif selain ponsel.

Diberitakan Bloomberg, Sabtu (28/9/2024), Orion tampak seperti kacamata baca berwarna hitam tebal, namun memiliki lensa yang mampu menampilkan pesan teks, video call, bahkan video YouTube di bidang pandang pengguna. Meski masih berupa prototipe yang tidak untuk dijual, unit pertama akan digunakan secara internal untuk pengujian dan penyempurnaan produk Meta.

Kacamata Orion juga dihubungkan dengan gelang yang mendeteksi denyut saraf dengan kamera. Sinyal yang terpasang pada bingkai yang melacak pergerakan mata memungkinkan pengguna Orion untuk “mengklik” atau “menggulir” layar hanya dengan menggunakan tangan mereka.

Chief Technology Officer Meta, Andrew Bosworth memperkirakan kacamata ini akan menjadi produk konsumen dalam sepuluh tahun ke depan. “Dua tren berikutnya sedang dikerjakan,” katanya.

Perusahaan ingin menentukan harga Kaca terlebih dahulu sehingga tidak hanya konsumen yang akan menggunakannya, namun pengembang juga ingin mengembangkannya. Kacamata ini mewakili hampir satu dekade perkembangan teknologi dan investasi finansial yang signifikan di Meta. Hal ini juga memberikan gambaran sekilas tentang visi Zuckerberg untuk masa depan teknologi, yang telah merugikan perusahaan sebesar puluhan miliar dolar selama empat tahun terakhir.

Meta sudah menjual kacamata pintar bermerek Ray-Ban dengan kamera dan speaker. Namun Zuckerberg yakin kacamata AR akan menjadi jenis tablet handsfree yang suatu hari nanti dapat menyaingi ponsel pintar sebagai bentuk interaksi dan komunikasi online yang disukai.

Jika kacamata pintar akhirnya menjadi mainstream, Meta berharap bisa menjadi pemain utama di industri baru ini, yang juga akan membantu perusahaan mengurangi ketergantungannya pada pesaing seperti Apple Inc. dan Google milik Alphabet Inc. Menyediakan produk kepada konsumen.

“Hal-hal ini terjadi secara perlahan dan seketika. Ketika Anda dapat mengubah pengalaman pengguna yang ada, orang-orang dapat berubah dengan sangat cepat. Hal-hal seperti menggunakan kacamata augmented reality untuk menggantikan telepon, akan memakan waktu lama,” kata Bosworth dalam wawancara dengan Bloomberg TV. .

Jalan untuk mencapai tujuan tersebut masih panjang, meskipun model Owen telah diperkenalkan pada konferensi tahunan MetaConnect di Menlo Park, California. Perusahaan berharap untuk membuat versi perangkat tersebut tersedia untuk umum, namun para eksekutif mengatakan perangkat tersebut masih belum cukup kecil atau bergaya. Tantangan juga menghantui perusahaan teknologi lain selama bertahun-tahun, termasuk Google dan Microsoft Corp.

Jepret Inc. Mereka meluncurkan kacamata VR miliknya sendiri awal bulan ini, tetapi hanya merilisnya ke produsen.

Terakhir, para eksekutif Meta yakin bahwa mereka akan mampu membuat kacamata tipis dan kuat yang akan dibeli oleh konsumen awam. “Tujuannya adalah membawa Orion ke pasar purnajual dengan harga komputer atau ponsel pintar kelas atas. Semua upaya AR sebelumnya adalah headset, kacamata, helm,” kata Rahul Prasad, direktur senior manajemen produk Meta.

Sementara itu, Meta akan terus membuat dan menyempurnakan kacamatanya sendiri hingga siap dijual ke publik. Ratusan karyawan Meta telah mencoba kacamata Orion. Perusahaan berencana memperluas grupnya apalagi kini mereka sudah go public.

Berbeda dengan produk pesaing, seperti headset Vision Pro Apple, kacamata Orion Meta tidak memerlukan ikat kepala atau baterai yang besar untuk beroperasi. Orion memiliki tujuh kamera, termasuk dua untuk melacak pergerakan mata, memungkinkan pengguna mengontrol tampilan menggunakan gerakan tangan.

Orion bekerja lebih baik lagi ketika dipasangkan dengan gelang yang menggunakan elektromiografi untuk mendeteksi gerakan halus tangan sehingga pengguna dapat mengontrol kacamata hanya dengan jentikan jari.

Meta merancang dan memproduksi lebih dari 10 chip komputer yang disertakan dalam Orion, sebagai bagian dari rencana untuk mengurangi konsumsi energi kaca tetapi juga mengurangi jumlah panas yang dihasilkannya sehingga dapat didengar.

“Alih-alih kaca, lensa Orion terbuat dari silikon karbida, bahan populer di beberapa kendaraan listrik, yang lebih ringan dari kaca dan juga membantu membelokkan cahaya pada sudut tajam,” kata Prasad.

Meskipun penggunaan silikon karbida merupakan terobosan besar bagi Meta, Bosworth mengatakan perusahaannya mencari alternatif yang lebih murah yang dapat memberikan kinerja yang sama dengan biaya lebih rendah.

Headset VR baru dari Quest

Meta juga mengumumkan versi baru yang lebih murah dari headset realitas virtual Quest, memperbarui upayanya untuk menarik pengguna agar menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan realitas virtual dan augmented reality untuk bermain game, menonton video, dan mengobrol dengan orang lain.

Headset Quest 3S memiliki banyak fungsi yang sama dengan headset Quest 3 yang sudah ada, namun menawarkan lebih sedikit memori dan biaya beberapa ratus dolar lebih murah. Headset ini akan tersedia di toko mulai 15 Oktober dengan harga kurang dari USD 300 atau Rp 4,6 juta, dibandingkan perangkat Quest 3 yang dibanderol USD 500 atau Rp 7,6 juta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours