Soal visi-misi Anies untuk Pilkada Jakarta, Pramono: Esensinya sama

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Calon Gubernur (purn) DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan, visi dan tujuan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di media sosial jika mencalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta, pada hakikatnya sama dengan apa yang disampaikannya. Saya melihat apa yang disampaikan Pak Anyes sebenarnya mirip dengan apa yang saya sampaikan tentang beberapa hal, kata Pramono di rumahnya di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat. Ia merasa apa yang disampaikan Anis kurang lebih memiliki semangat yang sama. “Yang penting isinya sama dengan yang saya sampaikan,” ujarnya. Pramono menyamakan visi dan misi Anis, yang mencakup upaya di mana pun untuk mengatasi kesetaraan dan pemberdayaan kelompok minoritas dan masyarakat miskin perkotaan. Baca juga: Pramono-Anung Dapat Dukungan dari Keluarga Mendiang KH Zainuddin, Misalnya Terkait Hiburan di Jakarta dan Penyelesaian Permasalahan Masa Lalu, Seperti di Bawah Gubernur Anis, di Bawah Gubernur Ahok. Gubernur Foke, Gubernur Sutiyoso, dll. Tapi secara prinsip saya melihat semangat yang sama, kata Pramono. Selain itu, Pramono mengaku mengatur pertemuan dengan Anye Basvedani. Namun pihaknya masih menunggu waktu karena Anies sudah kembali dari Jepang.

Baca juga: Pramono: Komunikasi dengan Pemerintah Pusat Penting untuk Tangani Banjir. Saat di Jepang bersama Anyes, ada komunikasi meski tidak langsung. Ia mengatakan, sebelumnya Anyes Baswedan telah memaparkan visi nyata dan program kerja Pilkada Jakarta 2024 yang telah ditetapkan.

“Visi, Misi, dan Program Jakarta. Dari awal keinginan untuk ikut serta dalam Pilgub DKI, langsung kita gerakkan ke pengembangan visi, misi, dan program Jakarta,” kata Anes di media sosial. X, Kamis (26 ) /9).

Anies menjelaskan, tim Pilkada DKI Jakarta ada dua sayap. Yang satu mengelola seluruh kegiatan kampanye, yang satu lagi merumuskan kebijakan. Baca Juga: Tiga Calon Wakil Presiden DKI Umumkan Kampanye Damai, Anies menyebut sayap politik sudah berjalan lama sebelum dipastikan mendapat tiket di Pilkada Jakarta. Anggap saja sebagai akuntabilitas publik dan tambahan pedoman pertimbangan terhadap pasangan calon yang ada, kata Anes.

Sayap politik terdiri dari panel ahli yang diketuai oleh Prof Johermansia Johan dan wakil ketua Prof Fasli Jalal, Prof Didin Damanhur dan Marco Kusumavijaya. Sementara itu, kelompok pengambil kebijakan lainnya ditugaskan untuk menyusun dokumen yang ditulis oleh Tom Lembong.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours