Negara NATO Turki Kepincut Gabung BRICS, AS Beri Respons Tak Terduga

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Sekutu utama Turki di NATO, Amerika Serikat (AS), sejauh ini masih bungkam mengenai keinginan Turki untuk bergabung dengan aliansi BRICS. Namun juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih angkat bicara mengenai masalah ini.

Berbicara kepada Voice of America edisi Turki, juru bicara tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Amerika Serikat percaya bahwa negara-negara dapat memilih negara dan kelompok mereka sendiri untuk menjalin hubungan.

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Matthew Miller, memberikan pernyataan singkat setelah menyatakan bahwa Turki akan tetap menjadi sekutu penting Amerika Serikat.

Baca juga: 159 Negara Siap Tinggalkan Dolar AS dan Bergabung dengan Sistem Pembayaran BRICS.

Jeff Flake, duta besar AS untuk Ankara yang meninggalkan jabatannya bulan ini, mengungkapkan harapannya agar Turki tidak bergabung dengan BRICS dalam sebuah wawancara pada Juni lalu. Namun Flake menambahkan bahwa langkah tersebut tidak akan mengubah pandangan Barat terhadap Ankara.

“Saya pikir mereka memahami bahwa perekonomian Rusia sedang bergerak menuju perekonomian perang, dan tidak ada banyak masa depan, terutama dengan sanksi Barat,” kata Flake kepada Reuters pada bulan Juni.

Rusia telah mengumumkan bahwa negara-negara anggota BRICS akan mempertimbangkan permohonan resmi Turki untuk keanggotaan penuh.

Ajudan Kremlin Yury Ushakov mengatakan kepada wartawan di Vladivostok bahwa “Turki telah mengajukan keanggotaan penuh. Kami akan mempertimbangkan tawaran ini,” lapor Daily Sabah (11/9/2024).

Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa di Turki mengkonfirmasi niatnya untuk bergabung dengan BRICS awal pekan ini, dan menambahkan bahwa belum ada langkah nyata yang diambil.

Sumber mengatakan kepada Bloomberg awal pekan ini bahwa diplomasi baru negara tersebut mencerminkan keinginan negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya sebagai anggota utama NATO dan mengembangkan hubungan dengan semua pihak di dunia multipolar.

Turki, yang terletak di antara Eropa dan Asia, mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS beberapa bulan yang lalu, karena merasa frustrasi dengan kurangnya kemajuan dalam upaya selama puluhan tahun untuk bergabung dengan Uni Eropa, tambah sumber tersebut.

Proses masuknya Turki ke dalam UE sebagian besar terhenti sejak tahun 2005, dengan Ankara menutup perundingan karena alasan politik, seperti kebuntuan di Siprus yang terpecah secara etnis.

Proposal tersebut juga muncul sebagai akibat dari keretakan Turki dengan negara-negara anggota NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 dan hubungan dekatnya dengan Rusia, tambah sumber tersebut.

“Turki bisa menjadi negara yang kuat, makmur, terhormat, dan efektif jika Turki meningkatkan hubungannya dengan Timur dan Barat pada saat yang bersamaan,” kata Erdogan di Istanbul akhir pekan lalu. “Pendekatan lain tidak akan menguntungkan Turki, namun justru akan merugikannya.”

Baca juga: Ukraina Sebut Rudal Iran di Rusia adalah Sasaran yang Sah

Kelompok BRICS, yang diambil dari nama Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, mencakup negara-negara berkembang utama. Awal tahun ini, BRICS memperoleh empat anggota baru: Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Ethiopia dan Mesir.

BRICS mempromosikan dirinya sebagai alternatif terhadap lembaga-lembaga yang didominasi Barat seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Anggota baru bisa mendapatkan pendanaan melalui bank pembangunan dan memperluas koneksi politik dan perdagangan mereka.

Partai AK menuduh Barat menggagalkan aspirasi Turki untuk memiliki industri pertahanan yang independen dan ekonomi yang kuat. Turki percaya bahwa dengan bergabung dengan negara-negara BRICS, negaranya dapat meningkatkan kerja sama ekonominya dengan Rusia dan Tiongkok serta menjadi penghubung perdagangan antara Uni Eropa dan Asia. Turki juga ingin menjadi pusat ekspor gas alam bagi Rusia dan Asia Tengah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours