Erick Thohir: Nasionalisme pemain naturalisasi tak perlu dipertanyakan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan nasionalisme pemain naturalisasi yang membela timnas Indonesia sudah tidak diragukan lagi.

“Mereka sangat Indonesia. Jangan pernah mempertanyakan merah putihnya,” kata Erick, Kamis, di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta.

Ia mengatakan, para pesepakbola naturalisasi memiliki rasa cinta dan bangga yang mendalam terhadap Indonesia karena merupakan keturunan orang tua atau kakek-nenek Indonesia.

Perubahan kewarganegaraan mereka menjadi Indonesia dilakukan sendiri. Menurut Erick, hal-hal itulah yang membuat para pemain tersebut selalu berkompetisi sepenuh hati untuk timnas Indonesia.

Pria yang juga Menteri BUMN ini mencontohkan sikap Mees Hilgers, bek tengah FC Twente Liga Eridivisie Belanda yang naturalisasinya sudah disetujui DPR RI dan tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo. . .

Erick mengatakan, baru-baru ini ia melihat rekaman video Mees Hilgers menghampiri penonton berbendera merah putih di sebuah stadion di Belanda, lalu mengambil bendera tersebut dan kemudian mengambil foto sambil mengacungkannya.

Insiden itu terjadi di Stadion De Grolsch Veste, Enschede, Belanda, setelah Mees membantu timnya FC Twente mengalahkan tim tamu SC Heerenveen 2-0 di Eredivise, Rabu (18/9) dini hari WIB.

“Itu nasionalisme. Ibunya Mees dari Manado. Ibunya sering pulang ke Manado untuk melihat yayasan buta yang didirikannya,” kata Erick.

Dan, menurut Erick, nasionalisme idealnya tidak berbenturan dengan pandangan kontroversial.

Ia menegaskan, naturalisasi merupakan salah satu upaya PSSI untuk meningkatkan kualitas timnas yang dilakukan secara terus menerus dan dalam jangka panjang.

PSSI, kata Erick, selalu berupaya semaksimal mungkin mencari dan menyiapkan talenta-talenta sepak bola terbaik untuk memajukan timnas.

“Yang namanya pembangunan timnas tidak hanya dilihat dari jangka pendek atau shortcut atau quick win. Semuanya harus berkelanjutan,” ujarnya.

Program naturalisasi pesepakbola asal Indonesia yang bermain di luar negeri semakin banyak dilakukan, apalagi sejak pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong menjadi juara timnas Indonesia sejak akhir tahun 2019 lalu.

Selama Shin berada di grup berjuluk Garuda itu, terdapat 14 pemain naturalisasi yang memperkuat timnas, yakni Jordi Amat, Marc Klok, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Rafael Struick, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Justin Hubner, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Jens Raven, Jay Idzes, Calvin Verdonk dan Maarten Paes.

Saat ini masih ada dua pemain lain yang sedang menjalani naturalisasi, yakni Eliano Reijnders dan Mees Hilgers. Naturalisasi mereka telah disetujui DPR RI pada Kamis lalu dan mereka tinggal menunggu keluarnya keputusan presiden (Keppres) dari Presiden Joko Widodo yang dilanjutkan dengan pembacaan sumpah setia sebagai warga negara Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours