Prestasi Gemilang Prof Maila: Ilmuwan UIN Jakarta di Daftar Top 2% Dunia

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Guru Besar Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan sekaligus Direktur Pusat Penelitian Agama, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali meraih prestasi membanggakan. Maila Dinia Husni Rahiem M.A. dokter. Dia masuk dalam daftar 2% ilmuwan terbaik di seluruh dunia versi Stanford/Elsevier tahun 2024, dan mendapat peringkat lagi pada tahun 2023.

Prestasi tersebut mengukuhkan bahwa ia menjadi satu-satunya ilmuwan dari universitas agama Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar ilmuwan bergengsi terbitan Stanford University dan Elsevier BV. Universitas Stanford. Informasi keberhasilan guru Tarbiyah dan pelatihan guru diperoleh dari laman Top 2% Scientist pada Jumat (20 September 2024).

Halaman tersebut menyatakan bahwa pemeringkatan tersebut dibagi menjadi dua kategori: 2% Ilmuwan Teratas Sepanjang Karir Mereka dan 2% Ilmuwan Teratas berdasarkan Dampak Publikasi pada Tahun Terakhir (Tahun-Nomor Minat). Di Indonesia, terdapat 40 ilmuwan kategori pertama dan 150 ilmuwan kategori ilmuwan muda yang memberikan dampak dalam satu tahun.

Profesor Maila berada di peringkat 24 dari 150 ilmuwan dari 2% seluruh ilmuwan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut. Secara global, Profesor Maila menduduki peringkat 70.584 dari total 100.000 ilmuwan ternama di dunia.

Jumlah tersebut meningkat secara signifikan dari 87.240 pada tahun lalu. Penilaian ini dilakukan oleh University of Stanford dan Elsevier terhadap dampak informasi penelitian ilmiah, oleh Prof. Maila merupakan salah satu ilmuwan yang memberikan kontribusi signifikan bagi universitas. Menurut Stanford University dan Elsevier, Profesor Maila dinilai memiliki pengaruh signifikan pada tiga bidang ilmu pengetahuan: pendidikan, kecerdasan buatan, dan pekerjaan sosial.

Ia menduduki peringkat ke-2 se-Indonesia di bidang Pendidikan, ke-4 di bidang Kecerdasan Buatan, dan ke-1 di bidang Humaniora. Karena prestasi ini, Profesor. Maila akan memperkuat kontribusi UIN Jakarta terhadap dunia pendidikan. Data master tahun 2024 telah dirilis pada 7 September. Atas capaian tersebut, Direktur Pusat Pelayanan Kerjasama Internasional mendapat pujian dari pimpinan dan rekan-rekan UIN Jakarta.

Presiden UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar M.A. dokter. Profesor Maila menyampaikan rasa bangga dan syukur atas prestasinya yang menempatkannya di antara 2 persen ilmuwan terbaik dunia menurut Stanford University dan Elsevier. “Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UIN Jakarta, namun juga merupakan bukti kuat atas kualitas penelitian dan komitmen besar yang ditunjukkan Profesor Maila dalam bidang ilmu, kebijaksanaan dan karya -iwi,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Profesor Dr. Profesor Ahmad Tholabi mengatakan, Maila merupakan penyemangat besar bagi UIN Jakarta dalam upaya percepatan kemajuannya menuju QS World University Rankings yang merupakan salah satu tujuan utamanya di bawah kepemimpinan Presiden. Asep Saefuddin Zahar. “Prestasi ini menunjukkan bahwa UIN Jakarta dan PTKIN mampu bersaing di kancah dunia, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Wakil Presiden Bidang Umum Profesor Dr. Imam Subchi M.A pun menyampaikan salam serupa. “Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi para dosen, peneliti, dan mahasiswa UIN Jakarta untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan memperkuat kontribusi kita dalam pembangunan bangsa melalui ilmu pengetahuan dan penelitian,” ujarnya.

Profesor Maila mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Suatu kebanggaan menjadi seorang wanita, istri dan ibu yang terus berprestasi dalam bidang akademik. “Fokuslah pada kualitas penelitiannya, bukan hanya jumlah publikasinya,” ujarnya.

Pemeringkatan Top 2% Ilmuwan Stanford adalah sistem pemeringkatan ilmiah yang disusun dengan menganalisis dampak pengutipan berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus. Daftar ini memberikan penghargaan kepada para ilmuwan yang telah melakukan penelitian yang paling banyak dikutip dan menilai dampak penelitian ilmiah pada berbagai metrik, termasuk dampak informasi terhadap durasi pekerjaan dan dampak beberapa tahun yang lalu.

Daftar ini mencakup 100.000 ilmuwan yang dipilih berdasarkan metrik gabungan (skor-c, ada atau tidaknya kutipan diri) atau dalam persentil 2% teratas di bidangnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours