Sosok Fakhriya, Hafal Al-Qur’an 30 Juz Raih Beasiswa Kuliah di UAD

Estimated read time 2 min read

YOGYAKARTA – Hanan Fahriya Qonita merupakan ulama Alquran berusia 30 tahun yang mendapat beasiswa kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selama delapan semester. Ini adalah profilnya.

Wanita kelahiran Bantul, Jawa Tengah ini diterima di UAD dengan beasiswa dari program dakwah Hafiz Al-Qur’an (BPM) UAD. Awalnya ia mengaku tidak menyangka bisa menerima beasiswa tersebut, karena pilihannya sangat sulit.

Baca juga: Gandeng Eramet, Yayasan Kitong Bisa tawarkan beasiswa pendidikan tinggi di Indonesia bagian timur

Wanita berhijab itu akan bersekolah di Jurusan Pelatihan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Ia tidak perlu khawatir dengan beasiswa tersebut karena beasiswa yang diterimanya berlangsung selama 8 semester.

Menghafal Al-Qur’an sejak sekolah dasar

Saat anak-anak seusianya sedang bermain di bangku sekolah dasar, Fahriya memutuskan untuk menjadi kenang-kenangan kitab suci Islam.

Segala macam permasalahan dan cobaan dihadapinya karena menghafal Al-Qur’an tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hasilnya, ia kini menempuh pendidikan di sebuah universitas dan berhasil menghafal 30 ratus ayat Al-Qur’an.

Baca juga: Kim Faisal Jim, Wali Quran yang Kejutkan Anda di Festival Hafiz Indonesia di Tangerang

Ia mengatakan pada Minggu (15/9/2024) menurut website “Muhammadiya”: “Banyak masalah, terkadang saya lelah, tapi menurut saya, hal yang paling sulit untuk diingat adalah menjaga ingatan.”

Fahria mengaku bersyukur bisa berada di tempat baik yang mendukung cita-citanya. Menurutnya, lingkungan menjadi faktor terpenting keberhasilannya dalam mengaji.

Baca juga: MasyaAllah! Ach Farhan, Hafiz Madura, Juara 3 MHQ International Arab Saudi

Menanggapi pertanyaan tentang lingkungan, dia berkata: “Saya pikir akan sangat sulit jika kita hidup di antara orang-orang yang tidak membaca Al-Qur’an.”

Tips menghafal Al-Qur’an

Nasehat Fahriya berbunyi: “Diiringi dengan lingkungan yang mendukung, hendaknya niat yang kuat diutamakan, karena jika dihafal maka tidak akan mampu mengaji dan harus selalu mengulanginya.” ),” lanjutnya.

Pada dasarnya menjadi penjaga Al-Qur’an tidaklah cepat dan lambat. Namun seberapa kuatkah seseorang yang bisa menikmati proses menghafal Al-Qur’an dan tidak melupakannya seumur hidup?

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours