Indonesia katakan tidak pada senjata nuklir

Estimated read time 2 min read

New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Perlucutan senjata menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi sepekan pada sesi ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (26/9), hingga memperingati organisasi internasional. Hari Penghapusan Nuklir Total.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa rencana masa depan kini dibayangi oleh kerusakan yang disebabkan oleh senjata nuklir, yang akan meningkat seiring dengan munculnya teknologi canggih terkini, seperti kecerdasan buatan (AI).

“Mengingat perkembangan tragis ini, kita harus bertanya pada diri sendiri: dapatkah ketakutan terhadap senjata nuklir menjadi jaminan perdamaian?” “Jawaban Indonesia akan selalu tidak,” kata Retno.

Sikap Indonesia jelas, yakni berkomitmen untuk mewujudkan dunia bebas senjata nuklir, dan semakin jelas setelah Retno menyerahkan instrumen ratifikasi pelarangan senjata nuklir ke Kantor Umum PBB pada Selasa (24/9) lalu. . ).

“Indonesia tidak mau tinggal diam ketika ancaman perang nuklir kini jauh lebih besar dibandingkan saat Perang Dingin,” kata Retno.

Ada tiga hal yang diserukan Indonesia, kata Menlu. Pertama, negara-negara di dunia harus memulai perundingan perlucutan senjata dengan sungguh-sungguh.

Kedua, waspadai risiko teknologi terkini, sehingga dunia harus menetapkan aturan dan kontrol untuk mencegah risiko konflik nuklir.

Ketiga, menjamin perdamaian yang berkelanjutan. Untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan, kita harus menenggelamkan sinisme dan ideologi lama. “Kita harus memilih persatuan, kerja sama, dan komitmen terhadap perdamaian,” kata Retno.

“Ketakutan seharusnya tidak menentukan masa depan kita. Indonesia tetap teguh pada tujuan penghapusan senjata nuklir sepenuhnya. dia menambahkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours