Rusia klaim Ukraina coba serang PLTN Kursk dengan pesawat nirawak

Estimated read time 2 min read

ISTANBUL (ANTARA) – Rusia pada Jumat mengatakan bahwa Ukraina mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dengan serangan pesawat tak berawak, ketika wilayah perbatasan terus menyaksikan serangan yang dilancarkan Kiev lebih dari dua pekan lalu.

“Pada malam tanggal 22 Agustus 2024, pemerintah Kiev berusaha melakukan aksi teroris nuklir dengan drone kamikaze di pembangkit listrik tenaga nuklir yang terletak di Kurchatov, Wilayah Kursk,” kata sumber penegak hukum, menurut negara Rusia . . kantor berita TASS.

Sumber tersebut mengatakan drone Ukraina yang digunakan dalam serangan itu ditembak jatuh “di sekitar” pembangkit listrik tenaga nuklir oleh sistem antipesawat Rusia.

Mengomentari insiden tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada TASS bahwa dugaan serangan tersebut memerlukan tanggapan segera dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan bahwa dugaan serangan tersebut adalah “tindakan terorisme nuklir”.

Sehari sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Ukraina berusaha menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah diberitahu mengenai situasi tersebut.

Putin mengatakan IAEA berjanji akan mengirimkan para ahli untuk menilai situasi di pabrik tersebut, sementara Gubernur Alexei Smirnov mengatakan situasi di pabrik tersebut stabil.

Menyusul komentar Putin, Ketua IAEA Rafael Grossi mengumumkan niatnya untuk secara pribadi menilai situasi di lapangan selama kunjungannya minggu depan.

Pihak berwenang Ukraina belum mengomentari klaim Rusia.

Kawasan perbatasan Rusia di Kursk telah menjadi lokasi serbuan Kiev sejak malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki kawasan dekat kota Sudzha, sekitar 10 kilometer dari perbatasan.

Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Kiev melakukan “provokasi besar-besaran” dan “kecerobohan”. dan menyebut serangan itu sebagai “serangan teroris”.

Beberapa hari kemudian, Zelenksyy mengakui bahwa itu adalah “operasi” pasukan Ukraina dan mengatakan tujuannya adalah untuk menciptakan “zona penyangga” terhadap serangan Rusia.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours