RI optimistis IAF ke-2 perkuat kerja sama pembangunan dengan Afrika

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama pembangunan nasional dan regional dengan negara-negara Afrika melalui penyelenggaraan Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2, kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansuri.

Menurut Mansuri, negara-negara Afrika menghormati semangat Bandung yang berinisiatif membela Afrika pada tahun 1955 pada Konferensi Asia Afrika (AAC) untuk mengakhiri kolonialisme.

Wakil Menlu menyampaikan pada media briefing IAF ke-2 yang diadakan di Jakarta bahwa kami berharap ini akan menjadikan Indonesia unik dalam berjuang bersama dengan Afrika.

Mansuri menyampaikan bahwa para pemimpin negara-negara Afrika menyambut IAF di Bali pada tanggal 2 September dengan penuh antusias.

Apalagi tahun ini mendekati peringatan 70 tahun IAF KAA.

Setidaknya lima kepala negara Afrika dan 13 negosiator tingkat menteri telah mengkonfirmasi kehadiran mereka di Bali, di mana Menlu hadir, untuk IAF ke-2.

Ia juga berharap lebih banyak lagi perwakilan pemerintah dan dunia usaha dari Afrika yang akan menghadiri pertemuan tersebut.

Dengan semangat tersebut, RI menargetkan perjanjian perdagangan antara berbagai industri Indonesia dan negara-negara Afrika pada IAF ke-2 diperkirakan bernilai sekitar $3,5 miliar (Rp 56,07 triliun), ujarnya.

Indonesia berupaya mencapai perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara Afrika serta perjanjian Government-to-Government (G2G) yang akan membuka master plan terkait peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Afrika. IAF, kata Pahala.

IAF pertama adalah Kerjasama energi dan mineral, pangan, keberlanjutan, kesehatan dan pembangunan.

IAF ke-2 akan diselenggarakan bersamaan dengan Kemitraan Multi-Stakeholder (HLF MSP) di Bali.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours