Mentan gerak cepat pimpin optimasi lahan di Kalimantan Tengah

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bergerak cepat mencanangkan gerakan optimalisasi lahan (Oplah) seluas 500.000 hektar di Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk mencapai swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai hub pangan global. keranjang.

“Presiden terpilih sudah memerintahkan saya untuk bertindak cepat mengatasi krisis pangan. Kenapa? Karena menunda pangan itu tidak mungkin dan sangat penting,” kata Menteri Pertanian di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Optimasi Lahan (Oplah). sambil berkenalan. , Rabu .

Ia mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan dapur pangan nasional sebagai antisipasi darurat pangan global.

Mentan mencontohkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran khusus pada tahun 2025 untuk mengoptimalkan program rotasi 1 juta hektar. 500.000 diantaranya berada di Kalimantan Tengah.

Mentan yakin program ini akan sukses dan menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Indonesia.

“Gerakan ini sudah direncanakan sejak lama sejak kemerdekaan. Tapi kita baru memulainya hari ini dan harus berhasil. Mudah-mudahan dua sampai tiga tahun ke depan bisa terwujud, dan kita tidak perlu impor beras,” ujarnya. kata laporan. . Dalam keterangannya di Jakarta, Menteri Pertanian.

Kepala Bagian Humas dan Informasi Kementerian Pertanian, M. Arief Kahyono menambahkan, program pengedaran sudah menyebar ke sejumlah provinsi. Di antaranya Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Merauke, dan Sumatera Utara.

“Pak Menteri ingin mempersiapkan agar lahan-lahan di Kalimantan Tengah benar-benar dikelola dengan baik, ini bagian dari upaya kita mencegah krisis pangan,” kata Arief.

Menurut Arief, pemerintah terus berupaya memaksimalkan potensi seluruh lahan di Indonesia. Ke depan, Indonesia diharapkan mampu mencapai swasembada pangan dan menjadi keranjang pangan dunia.

Kementerian Pertanian berharap Indonesia tidak lagi mengimpor beras dan bisa swasembada beras dalam satu atau dua tahun ke depan.

“Jika Kementerian Pertanian bisa memutuskan dan melaksanakan hal tersebut, maka kami tidak akan khawatir dengan stok beras,” kata Arief.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours