Eks Jenderal Zionis: Perang dengan Hizbullah Akan Menghancurkan Israel

Estimated read time 3 min read

TEL AVIV – Pensiunan Mayor Jenderal Zionis Itzhak Brik mengatakan perang dengan Hizbullah Lebanon dapat menyebabkan perang regional skala penuh dan kehancuran negara Israel.

Dia mengatakan kepada surat kabar Maariv bahwa mereka yang membalas serangan roket di Dataran Tinggi Golan, yang menduduki wilayah Suriah, dapat menyeret Israel lebih jauh ke dalam perang dengan Hizbullah.

Menurutnya, rumah, pembangkit listrik, platform gas, pangkalan militer, dan pabrik di Israel bisa menjadi sasaran serangan roket Hizbullah.

“Akibatnya Israel akan menderita kerugian besar dan negaranya hancur. Kita harus segera mengakhiri perang di Gaza, yang tidak akan berakhir di Hamas,” kata Brik.

“Selama perang di Gaza terus berlanjut, hanya masalah waktu sebelum perang regional berskala penuh terjadi. Kita bisa merespons Hizbullah tanpa membuat seluruh Timur Tengah terbakar,” tambahnya.

Serangan roket menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan pada hari Sabtu. Serangan itu menewaskan 12 remaja dan anak-anak.

Militer Zionis menyalahkan Hizbullah atas serangan roket tersebut, namun kelompok milisi pro-Iran membantah terlibat.

Dua pejabat Zionis mengatakan Israel ingin menyakiti Hizbullah namun tidak menyeret Timur Tengah ke dalam perang habis-habisan.

Dua pejabat Israel lainnya mengatakan Israel sedang mempersiapkan kemungkinan konflik dalam beberapa hari setelah serangan roket hari Sabtu.

Keempat pejabat tersebut, termasuk seorang pejabat senior pertahanan dan sumber diplomatik, berbicara tanpa menyebut nama dan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana pembalasan Israel.

“Penilaian kami, respons tersebut tidak akan mengarah pada perang habis-habisan,” kata sumber diplomatik tersebut, dikutip Reuters, Selasa (30/07/2024).

“Itu bukan kepentingan kami saat ini,” jelasnya.

Pada Minggu malam, kabinet keamanan Israel memberi wewenang kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk memutuskan “metode dan waktu” untuk menanggapi serangan roket tersebut.

Surat kabar terbesar Israel, Yedioth Ahronoth, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa tanggapan yang diberikan akan “terbatas namun signifikan.”

Laporan tersebut mengatakan opsi pembalasan berkisar dari serangan terbatas namun “fotogenik” terhadap infrastruktur, termasuk jembatan, pembangkit listrik dan pelabuhan, hingga serangan terhadap depot senjata Hizbullah atau komandan tinggi Hizbullah.

Perang di Gaza menjadikan konflik antara Israel dan Hizbullah menjadi yang terburuk sejak keduanya berperang pada tahun 2006.

Hizbullah, sekutu kelompok perlawanan Palestina; Namun, Hamas mengatakan bahwa serangkaian serangan roket dan drone terhadap Israel ditujukan untuk mendukung Palestina, dan mengindikasikan bahwa mereka akan berhenti menembak hanya ketika serangan Israel di Gaza berakhir.

Pertempuran di perbatasan antara Israel dan Lebanon telah memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka di kedua sisi perbatasan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan dalam percakapan telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada hari Senin tentang pentingnya mencegah eskalasi konflik. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Mereka membahas upaya untuk mencapai solusi diplomatik yang memungkinkan warga di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon untuk kembali ke rumah mereka, dan upaya berkelanjutan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan di sana.

Serangan pesawat tak berawak

Pada hari Senin, serangan pesawat tak berawak Israel menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya di Lebanon selatan, kata pertahanan sipil Lebanon. Ini adalah kematian pertama di Lebanon sejak serangan roket di Dataran Tinggi Golan pada hari Sabtu.

Seorang pejabat pertahanan sipil Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa korban yang terluka termasuk seorang bayi, tanpa mengatakan apakah korban tewas adalah pejuang Hizbullah atau warga sipil.

Militer Israel mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh sebuah drone yang terbang dari Lebanon ke wilayah Galilea Barat pada hari Senin.

Penerbangan di Bandara Internasional Beirut dibatalkan atau ditunda karena maskapai penerbangan bereaksi terhadap kemungkinan tanggapan Israel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours