Belanja Pemerintah Bengkak, APBN Defisit Rp93,4 Triliun per Juli 2024

Estimated read time 1 min read

JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeru) melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (VSPB) mengalami defisit sebesar Rp93,4 triliun atau 0,41% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Juli 2024.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Shri Muliani Indrawati pada tahun 2024 Defisit APBN disebabkan oleh perubahan penerimaan negara yang berasal dari pajak, bea masuk, PNBP dan hibah.

“Masih kecil dibandingkan defisit tahun ini secara keseluruhan. Seperti APBN yang sebesar 2,2 persen. Namun dari neraca primer kita masih positif sebesar Rp 179,3 triliun,” 2024. ujar Sri Mullian pada edisi Agustus. Konferensi pers APBN, Selasa (13/08/2024).

Selain itu, belanja pemerintah mencapai Rp 1.638,8 triliun atau 49,3% dari batas anggaran. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, beban tersebut meningkat sebesar 12,2 persen.

Artinya kita sudah belanja 49,3 persen dari pagu. Kalau dilihat pertumbuhan belanja kita cukup tinggi dan konsisten, kata Shri Mullian.

Sedangkan penerimaan negara dari pajak, bea, PNBP, dan hibah mencapai Rp1.545,5 triliun atau 4,3 persen (m/y), atau sudah 55,1 persen pada tahun 2024.

Shri Mulian mengatakan, laju pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh perubahan tarif cukai dan penerimaan ekspor. Dari dalam negeri, pergerakan APBN masih akan dibatasi oleh kondisi global, khususnya risiko resesi Amerika.

“Hal ini pasti akan terjadi menyusul gejolak di AS pasca rilis data yang memperkirakan terjadinya resesi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours