RI perkuat kerja sama bilateral dengan Solomon dan Kongo

Estimated read time 2 min read

Badung, Bali (Antara) – Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPNAS menjalin kerja sama bilateral dengan Kepulauan Solomon dan Republik Demokratik Kongo.

Usai pertemuan bilateral dengan Kepulauan Solomon dan Partai Demokrat, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bapanas Suharso Monorfa mengatakan: Kami telah mendukung dan bekerja sama dengan negara-negara kawasan Pasifik selama hampir 10 tahun dan akan terus kami lakukan. . Republik Kongo di Badung, Bali, Selasa.

Sejak tahun 2018, Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPNAS telah mendukung berbagai program pembangunan di bidang olahraga, kesehatan, dan pendidikan di Kepulauan Solomon.

Beberapa di antaranya adalah pembangunan stadion serbaguna, penanggulangan pandemi Covid-19, dan peningkatan kapasitas di sektor perikanan.

“Ini bagus bagaimana Indonesia bisa membantu negara lain. Karena Indonesia juga punya pengalaman dibantu negara maju, jadi kita bisa menawarkan hal yang lebih baik dengan pengalaman kita,” kata Suharso.

Suharso juga menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi kenaikan permukaan air laut yang berdampak signifikan terhadap negara-negara di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Kepulauan Solomon.

Indonesia juga berharap dapat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi perairan dan pariwisata, khususnya dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan.

Di sisi lain, penguatan kerja sama bilateral dengan Kongo terutama dicapai melalui partisipasi aktif dalam Kemitraan Global untuk Kerja Sama Pembangunan yang Efektif (GPEDC), di mana Indonesia dan Kongo bertindak sebagai ketua bersama.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPNAS menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan kependudukan dalam strategi pembangunan Indonesia.

Tantangan terkait perencanaan hijau juga menjadi fokus pertemuan ini, mengingat Indonesia sedang berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 51% pada tahun 2045.

Indonesia dan Kongo memiliki peluang besar untuk bekerja sama dalam pengembangan energi baru terbarukan dan mobilitas listrik, dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang melimpah di kedua negara.

“Kita berkumpul untuk belajar. Mereka ingin tahu bagaimana Indonesia menyiapkan programnya dan mengirimkan tenaga ahli ke sini. Kita juga belajar dari mereka yang sangat kaya akan sumber daya alam. Jadi kerjasama kita justru sebaliknya.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours