Rupiah diperkirakan melemah karena data perekonomian China kurang baik

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa akibat data perekonomian China yang kurang baik.

Pada perdagangan Selasa pagi dini hari, rupee menguat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp 15.190 per dolar AS dari penutupan sebelumnya Rp 15.206 per dolar AS.

“Rupiah hari ini diperkirakan melemah akibat buruknya data ekonomi Tiongkok di tengah rencana The Fed untuk kembali menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini,” kata Analis Bank Woori Brat Ruli Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan sulit mencapai angka 5 persen pada tahun 2024. Pada saat yang sama, Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

Dari dalam negeri, sentimen meningkat terhadap defisit APBN yang terus dalam tren meningkat.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini berkisar Rp 15.200 per dolar AS hingga Rp 15.280 per dolar AS.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat defisit APBN hingga Agustus 2024 mencapai Rp 153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap PDB.

“Tahun ini defisitnya diperkirakan Rp522,8 triliun atau 2,29 persen terhadap PDB. Jadi dalam hal ini (defisit Agustus) masih on track pada APBN 2024 sebesar 0,68 persen,” kata Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin.

Defisit tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan pendapatan negara sebesar 2,5 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp1,777 triliun, sedangkan realisasi belanja negara diperkirakan mencapai 58,1 persen dari pagu atau Rp1.930,7 triliun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours