Ujian sesungguhnya bagi Vincent Kompany dan Xabi Alonso

Estimated read time 4 min read

Jakarta (Antara) – Bayern Munich memutuskan tidak memperpanjang kontrak Thomas Tuchel yang berakhir Juni lalu. Kosongnya bangku kepelatihan di Hollywood FC tentu menjadi perbincangan hangat hingga menarik nama-nama beberapa pelatih terbaik dunia.

Di antara nama-nama yang masuk dalam daftar kepelatihan, Xabi Alonso menjadi incaran utama manajemen Bayern Munich untuk menjadi arsitek Harry Kane dan kawan-kawan.

Seperti Hub, yang juga mantan pemain Bayern Munich, pemain berusia 42 tahun ini memiliki portofolio papan atas setelah Bayer Leverkusen menjuarai kejuaraan Jerman dengan rekor tak terkalahkan.

Apalagi, trofi yang dipersembahkan Xabi kepada Die Werkself saat itu adalah Piala Liga Jerman. Catatan tersebut membuat manajemen Bayern mengundang Jab ke Allianz Arena, markas Bayern.

Xabi bertekad tak akan berpaling dari Bayer Leverkusen pada musim 2024/2025, meski mendapat tawaran melatih klub papan atas seperti Bayern Munich dan Liverpool.

The Bavarians akhirnya menunjuk manajer Burnley Vincent Kompany sebagai ahli taktik untuk mengisi kursi manajerial yang kosong.

Berbeda dengan kebijakan penunjukan Xabi dan pelatih sebelumnya, Perseroan tidak meraih hasil yang terlalu impresif di musim 2023/2024.

Bahkan mantan pelatih Anderlecht itu harus rela mengakhiri musim tanpa menyelamatkan Burnley dari degradasi ke divisi dua Inggris.

Kompany kini mulai menunjukkan kemampuannya menangani posisi kepelatihan di klub besar seperti Bayern. Hal itu tak lepas dari hasil yang diraih Bayern selama empat pekan terakhir di Liga Jerman yang sudah empat kali menang dan kini berada di puncak klasemen.

Namun ujian sesungguhnya bagi perusahaan akan datang pada pekan kelima saat Bayern Munich menghadapi Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso pada pekan kelima Liga Jerman di Allianz Arena Munich pada Sabtu pukul 23:30 WIB.

Pelatih Bayern Munich Vincent Kompany (kanan) memberikan instruksi kepada bek Bayern Munich Dayot Upamecano (kiri) saat pertandingan Kejuaraan Jerman melawan Werder Bremen di Westerstadion di Bremen (21/09/2024). (AFP/AXEL HEIMKEN)

Tes Perusahaan Vincent

Kedatangan Kompany di Bayern Munich terjadi di tengah kehancuran ruang ganti menyusul kepergian Thomas Tuchel. Kompany, yang juga pernah menjadi bagian dari tim bertekanan tinggi selama berada di Manchester City, memahami apa yang diperlukan untuk menurunkan ego seorang pemain bintang.

Laga tersebut membuktikan bahwa Kompany telah mengatasi masalah Munich musim lalu, ketika mereka sering kebobolan ketika striker Harry Kane tampil buruk.

Hasilnya, Bayern Munich mencetak total 29 gol dalam enam pertandingan di semua kompetisi, mencetak rekor gol terbanyak dalam sejarah Bavaria.

Di Kejuaraan Jerman, dalam empat pertandingan, Harry Kane dan kawan-kawan kini telah mencetak 16 gol dengan rata-rata empat gol per pertandingan.

Munich kini menjadi tim pencetak gol terbanyak, disusul Leverkusen yang total mencetak 13 gol dalam empat pertandingan.

Munculnya lini depan yang haus gol disusul dengan lini belakang yang tampil solid. Gol Manuel Neuer tercatat mencetak dua gol dalam empat pertandingan dan hanya kebobolan tiga kali.

Rekor ini menempatkan Munich di urutan ketiga dalam hal kebobolan gol, di belakang RB Leipzig dan Union Berlin yang masing-masing kebobolan setidaknya dua gol.

Tentu saja ujian berat datang saat Munich menghadapi Leverkusen yang mencetak gol tinggi.

Selain itu, Leverkusen merupakan tim yang terkenal dengan mentalitas juang yang tinggi dan kerap berpindah posisi di menit-menit akhir.

Catatan impresif Vincent Kompany dalam beberapa laga terakhir di Munich bisa saja terhapus oleh Leverkusen yang tak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir kedua klub. Pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso memberikan instruksi saat pertandingan kejuaraan Jerman melawan Wolfsburg di Bayer Arena di Leverkusen (22/09/2024). (ANTARA/AFP/INA FASSBENDER)

Tes Xabi Alonso

Xabi Alonso di Bayer Leverkusen didukung oleh sebagian besar pemain yang sama yang memenangkan liga musim lalu. Kehadiran Florian Wirtz, Victor Boniface, Granit Xhaka, Robert Andric dan Jonathan Tach masih dimanfaatkan Jab sebagai pendukung Die Werkself.

Leverkusen gagal mengawali musim dengan baik setelah terpaksa menelan pil pahit saat kalah 2-3 dari RB Leipzig di depan Bay Arena yang penuh sesak di Leverkusen, Minggu. Liga Jerman.

Leverkusen belum kehilangan produktivitas lini depannya di tangan Xavi, seperti yang terjadi musim lalu. Namun penyakit yang saat ini mendera Leverkusen adalah lini belakang yang kerap kehilangan ruang dan ceroboh dalam melakukan transisi.

Tercatat Leverkusen belum pernah kebobolan dalam empat laga kejuaraan Jerman. Bahkan kiper Lukas Hredek kini kebobolan sembilan gol atau rata-rata 2,25 gol per laga.

Apalagi Jonathan Ta dan kawan-kawan akan menghadapi Harry Kane yang saat ini menjadi top skorer Liga Jerman dengan 5 gol. Selain itu, Leverkusen mampu meredam kreativitas Jamal Musiala dan Michael Olise yang kerap merepotkan lawannya.

Kali ini, Xabi setidaknya harus menjadikan laga melawan Munich di Allianz Arena sebagai ajang pembuktian bahwa Die Werkself adalah pesaing terkuat tim Bavaria tersebut dalam mengincar gelar juara Jerman.

Di kedua sisi, beberapa pemain kolom tetap tidak terluka dan siap mewakili ahli taktik mereka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours