Kena Sanksi AS, China Lakukan Terobosan AI Generatif 

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – China sedang mengembangkan model kecerdasan buatan (GAI) AI yang produktif di banyak pusat data. Model ini dianggap sukses besar karena rumitnya penggunaan GPU yang berbeda di pusat data, selain penggunaan server di beberapa lokasi geografis.

“China adalah negara pertama yang mencapai hal ini,” kata Patrick Moorhead, analis utama di Moor Insights & Strategy, Toms Hardware melaporkan pada Senin (30/9/2024).

Metode pengajaran GAI ke berbagai bidang ini penting bagi Tiongkok untuk melanjutkan mimpinya menjadi pusat teknologi AI, terutama setelah sanksi AS menghentikan upaya Tiongkok untuk memperoleh chip terbaru dan terkuat.

Pembuat chip Nvidia, yang tidak ingin kalah di pasar Tiongkok, membuat chip AI H20 yang memenuhi standar kinerja ketat Washington. Namun, ada rumor bahwa chip khusus ini akan segera dilarang, hal ini menyoroti ketidakpastian yang dihadapi perusahaan teknologi Tiongkok dalam iklim politik saat ini.

Peneliti Tiongkok tidak memberikan harapan. Mereka berupaya menggabungkan GPU dari berbagai merek ke dalam satu cluster. Dengan demikian, perangkat ini dapat menggabungkan persediaan chip kelas atas dan berkinerja tinggi yang terbatas, seperti Nvidia A100, dengan GPU yang lebih bertenaga namun lebih ringan seperti Huawei Ascend 910B atau Nvidia H20 kelas atas.

Pendekatan ini dapat membantu mereka mengatasi kekurangan GPU kelas atas di Tiongkok, meskipun secara historis hal ini menyebabkan penurunan efisiensi yang signifikan.

Namun Tiongkok telah menemukan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut, terutama dengan adanya pemberitaan pengembangan GAI tunggal di beberapa pusat data. Hal ini menunjukkan bahwa para peneliti Tiongkok mengonfirmasi bahwa mereka dapat mencapai tujuan AI Tiongkok. Huawei mengatakan Tiongkok akan menemukan cara untuk melanjutkan pengembangan AI meskipun ada sanksi dari AS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours