Menlu RI tegaskan visi ASEAN harus jawab tantangan global masa depan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan ASEAN harus memiliki visi masyarakat yang berwawasan ke depan untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi di masa depan.

Pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-57 (57 AMM) di Vientiane, Laos, Kamis waktu setempat, ia menyebutkan sejumlah tantangan global yang perlu diatasi ASEAN, antara lain ekonomi kecerdasan buatan (AI), transformasi ekologi, perubahan iklim, ketahanan pangan. dan kelangkaan air.

Oleh karena itu, visi komunitas ASEAN 2045 harus dilengkapi dengan rencana strategis yang jelas, kata Retno, Kementerian Luar Negeri RI, di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya penguatan peran dan solidaritas ASEAN dalam menyelesaikan permasalahan global. Selain itu, situasi global saat ini memerlukan upaya lebih untuk menjaga perdamaian dan stabilitas serta mencegah konflik terbuka di kawasan.

Hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS) tahun 1982, serta norma-norma regional harus dihormati dalam interaksi antar negara, katanya.

Retno juga menyoroti peran yang bisa dimainkan ASEAN untuk berbuat lebih banyak membela Palestina dan menyerukan penerapan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara ketat untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina.

“ASEAN dapat menunjukkan solidaritasnya dan mengambil sikap yang jelas untuk segera menghentikan kekejaman dan genosida di Palestina,” ujarnya.

Selain itu, Retno menekankan pentingnya dukungan ASEAN terhadap Timor-Leste dalam melaksanakan rencana keanggotaan penuh ASEAN. Indonesia berkomitmen memberikan bantuan peningkatan kapasitas sesuai kebutuhan negara, ujarnya.

Ia juga menyarankan agar Sekretariat ASEAN membentuk unit khusus yang didedikasikan untuk membantu Timor Timur menjadi anggota penuh organisasi regional tersebut.

Selain Visi Solidaritas ASEAN 2045 dan peta jalan aksesi Timor Timur, rapat pleno para menteri luar negeri ASEAN pada hari Kamis juga membahas perkembangan keanggotaan dalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN, sentralitas dan kelembagaan ASEAN, penguatan hubungan. Sekretariat ASEAN, dll serta pengembangan kerja sama ASEAN dengan mitra dialog.

Berdasarkan keputusan ASEAN sebelumnya, kehadiran Myanmar dalam pertemuan tersebut diwakili oleh perwakilan negara yang apolitis.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours