Ilmuwan Temukan Gunung Berapi Muntahkan Emas di Antartika

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Para ilmuwan menemukan gunung berapi aneh di Antartika yang memuntahkan debu emas. Gunung Erebus sebenarnya ditemukan pada tahun 1841 oleh Kapten Sir James Clark Ross, namun posisi uniknya baru ditemukan baru-baru ini.

Kabar dari Ladbible, Senin (30/09/2024) Gunung Erebus tertutup es dan salju, namun di dalamnya terdapat danau besar yang mencair dan telah bocor selama lebih dari 50 tahun.

Conor Bacon dari Lamont-Doherty Earth Observatory, Columbia University, mengatakan peristiwa tersebut sangat jarang terjadi. “Faktanya adalah jarang sekali diperlukan kondisi khusus yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa permukaan tidak bisa rileks,” katanya.

Para ahli juga mengetahui bahwa pada fase pertama aktivitas gunung berapi tersebut, Erebus memuntahkan bom merah, yaitu batuan besar dari batuan cair.

Gunung Erebus yang berdiri di ketinggian 3.794 meter ini kerap mengeluarkan gas dan uap berisi kristal emas kecil berukuran 20 mikrometer, yaitu 0,02 milimeter. Jumlahnya mungkin sedikit setiap kali, namun dalam satu hari Anda akan menemukan sekitar 80 gram biji emas, dengan total nilai sekitar USD 6.000 atau Rp 92 juta.

Debu emas ini terbawa oleh gas bersuhu 1000 °C ke permukaan, kemudian mengkristal di permukaan lava akibat pengaruh lingkungan. Partikel emas tersebut diyakini ada di udara, karena debu emas telah ditemukan 621 mil dari gunung berapi.

Philip Kyle dari Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico menunjukkan bahwa terbentuknya emas disebabkan oleh ketenangan gunung berapi dibandingkan gunung berapi aktif lainnya.

Gunung Erebus membakar gas secara perlahan, sehingga partikel emas memiliki waktu untuk mengkristal secara perlahan, bukan secara tiba-tiba. Jenis ledakan ini tidak mungkin terjadi di gunung berapi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours