4 Profesi yang Tidak Bisa Digantikan AI, Nomor 1 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Setidaknya ada empat pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI (kecerdasan buatan). Berikut empat karir dan jurusan kuliah yang sesuai untuk karir tersebut.

Kecerdasan buatan (AI) kini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Teknologi ini tidak lagi terbatas pada laboratorium dan bidang industri, namun berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan.

Baca juga: 5 Karier Menjanjikan Bagi Lulusan Sastra Inggris dengan Gaji Mulai Rp 5 Juta Hingga Rp 15 Juta

Mulai dari layanan medis, transportasi, dan komunikasi, kecerdasan buatan menjadi semakin tidak terpisahkan. Mengembangkan platform pembelajaran adaptif yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa.

Di industri perbankan, AI membantu dalam deteksi penipuan dan analisis kredit. Sementara itu, di industri hiburan, AI menciptakan konten cerdas yang disesuaikan dengan preferensi penonton.

Baca juga: Perhatikan Karir Masa Depan Anda. Memperkenalkan 15 jurusan kuliah yang akan membantu Anda di masa depan

McKinsey Global Company memperkirakan bahwa pada tahun 2030, sekitar 30% pekerjaan dapat diotomatisasi menggunakan kecerdasan buatan. Jadi pekerjaan dan jurusan apa yang akan tetap penting di masa depan?

Mengutip dari Instagram Ditjen Dikti, kami akan memperkenalkan empat pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan dan jurusan universitas yang akan terus relevan di masa depan.

Empat pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh AI1. guru

Teknologi kini memasuki ruang kelas. Istilah “kelas pintar” kini telah menjadi nama rumah tangga di dunia pendidikan. Namun, apapun yang terjadi, saya tidak dapat mengubah posisi saya sebagai guru.

Baca juga: 10 Jurusan Perguruan Tinggi dengan Pekerjaan Paling Menguntungkan di Dunia, Tapi Bayarannya Besar, Ada Magang?

Guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena kontribusinya yang besar terhadap negara dan bangsa, namun mereka tidak mendapatkan pengakuan yang layak.

Merekalah pelopor dunia pendidikan, melahirkan generasi cerdas bangsa, yang misinya tidak hanya menyebarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memotivasi peserta didik dan membentuk karakter.

Jurusan terkait: Pendidikan

2. Tenaga medis (dokter, perawat, psikolog)

Kecerdasan buatan telah memberikan kontribusi yang signifikan di bidang medis, termasuk diagnosis berbasis gambar dan analisis data, namun teknologi ini bukanlah pengganti yang lengkap, melainkan alat bantu yang membantu dokter bekerja lebih cepat dan akurat. . Peran orang.

Dalam dunia medis, robot tidak memiliki keterampilan yang memerlukan tingkat empati yang tinggi, keterampilan komunikasi, dan pengambilan keputusan yang rumit untuk membantu pasien pulih.

Spesialisasi yang dicakup: Kedokteran, Keperawatan, Psikologi, Terapi Okupasi

3. Karya kreatif (seniman, desainer, penulis)

Tidak dapat dipungkiri bahwa pekerjaan di dunia kreatif tentunya akan menjadi lebih fleksibel dalam menyikapi perkembangan teknologi yang ada. Karena kecerdasan buatan tidak dapat meniru imajinasi, kreativitas, dan emosi manusia, maka tidak mengherankan jika pekerja kreatif tetap bertahan.

Kecerdasan buatan kini banyak digunakan untuk membuat desain, namun kurang memiliki kemampuan memahami konteks budaya, sosial, dan emosional untuk menciptakan karya yang bermakna.

4. Pemimpin (CEO, manajer, politisi)

Tentu saja, AI dapat memproses data dan mengambil keputusan, namun apakah AI dapat menginspirasi banyak orang dan membangun hubungan dengan lebih banyak orang?

Jurusan terkait: Administrasi Bisnis, Administrasi Publik, Ilmu Politik.

Itulah empat pekerjaan yang tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan, termasuk jurusan terkait universitas. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca setia SINDOnews.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours