Perjalanan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera sampai Akhirnya Lulus Bintara TNI AD

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Johnny kembali menyedot perhatian publik saat ia memanjat tiang bendera saat perayaan HUT ke-73 Republik Indonesia di Wilayah Belu Timur Nusa Tenggara (NTT). Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya ia lolos seleksi calon Bintara Tentara Nasional Indonesia (TNI AD).

Padahal, Johnny sebelumnya pernah didiskualifikasi karena tidak memenuhi syarat tinggi badan. Namun, pada tahun 2018, mengingat tindakan heroik dan kegigihannya dalam perjuangan menjadi tentara, ia diberi kesempatan untuk menjalani tes lebih lanjut.

Terbukti keikhlasan dan semangatnya membuat Johnny bisa lulus dan meraih mimpinya. Ia kemudian akan menjalani pelatihan di Resimen Master Angkatan Darat (Rindam), Wilayah IX Udayana.

Perjalanan Joni dari memanjat tiang bendera hingga lolos pemilu TNI Aksi Yohanes Ande Kala atau lebih dikenal dengan Joni sempat viral pada tahun 2018. Bocah pemberani itu memanjat tiang bendera peringatan HUT ke-73 berdirinya Republik Indonesia di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tiang bendera untuk memperbaiki seutas tali yang menggantung.

Belakangan, aksi tersebut menyebar pesat melalui media sosial dan menarik perhatian publik. Belum lama ini, Johnny juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara silaturahmi yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (20 Agustus 2018). Saat ditanya Presiden Joko Widodo tentang cita-citanya, Johnny tanpa ragu menjawab bahwa cita-citanya adalah menjadi tentara.

Menanggapi tanggapan Johnny, Presiden Joko Widodo pun memberikan kode kepada Panglima TNI agar segera melakukan pendaftaran.

“Jadilah tentara. Ya, saya akan segera mendaftar ke komandan. Saya akan segera lulus. Jaga kesehatan kalian semua.” kata Jokowi.

Bertahun-tahun kemudian, Johnny atas kemauannya sendiri mendaftar menjadi prajurit dan mengikuti seleksi Bintara TNI. Namun ia gagal karena tinggi badannya tidak memenuhi syarat minimal.

Dalam suatu kesempatan, Komando Intelijen Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi menyebut Joni tidak lolos seleksi PK Caba TNI AD 2024 karena tidak memenuhi syarat tinggi badan minimal 160 cm. Sebaliknya, tinggi badannya 155,8cm.

Meski begitu, semangat Johnny masih belum surut. Dia akhirnya mendapat kesempatan untuk menjalani tes lebih lanjut.

Johnny mendapat kabar baik baru-baru ini. Joni terlibat dalam seluruh tahapan seleksi Bintara TNI AD di Divisi Keahlian Khusus, kata Kolonel Inf Agung Udayana, Perwira Intelijen Kodam IX/Udayana.

Berkat keseriusan dan semangatnya melalui serangkaian tes, di bawah bimbingan para pelatihnya, Joni naik ke tingkat pusat dan dinyatakan lulus kategori tetap TNI AD NCO PK kategori teknik 2024, katanya, Jumat ( 27 September 2024 ) kata Agung dalam kesaksiannya yang dikutip SINDOnews.

Joni selanjutnya akan menjalani latihan di Rindam IX/Udayana sesuai wilayah pendaftaran aslinya. Ia juga akan bergabung dengan calon umum BPN PK lainnya yang kemudian dinyatakan lolos.

Pelatihan ini berlangsung selama 5 bulan, dilanjutkan dengan pelatihan vokasi selama 3 bulan.

Kerja keras Joni selama beberapa tahun terakhir akhirnya membuahkan hasil. Setelah menempuh perjalanan panjang, ia akan mampu mewujudkan mimpinya dengan mengabdi sebagai tentara.

Demikian ulasan perjalanan Johnny sebagai pemanjat tiang bendera, hingga akhirnya dinyatakan berhasil dalam seleksi Bintara TNI AD.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours