Gelar Rakor, Ketum REI Siap Jalankan Program Pemerintahan Prabowo

Estimated read time 3 min read

Jakarta – Pemerintahan baru mendatang akan dipimpin oleh Prabowo. Subianto-Gibran Rakabuming Raga akan diluncurkan pada 20 Oktober 2024. Proyek pembangunan 3 juta rumah per tahun sedang dipersiapkan. Kami disambut oleh Joko Suranto, DPP Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Real Estate Indonesia (REI).

Joko Suranto pada rapat koordinasi (Rakor) DPP RI dan DPD REI di Jakarta. Kamis, 27 Mei 2024, ia mengumumkan siap menjalankan program pemerintahan Prabowo, menurut Joko, dari segi politik. Kepastian penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah yang akan datang.

“Karena masyarakat akan memikirkan bagaimana menyiapkan anggaran untuk membangun 3 juta rumah. Kalau pemerintah sulit memberikan subsidi untuk 250.000 rumah,” kata Joco dalam keterangannya, Jumat (28/6/2024).

“Selain itu, kami sekarang fokus menyelesaikan sebagian besar pendanaan yang diterima. Dan ini satu-satunya program hibah dari pemerintah yang khusus untuk dana FLPP,” imbuhnya.

Joko, kata negara dan pemerintah lewat rumah-rumah tersebut. Saya merasa terhubung dengan orang-orang yang membutuhkan tempat tinggal. “Dengan tinggal di rumah yang bagus Pemerintah bisa sekaligus menyelesaikan masalah kemiskinan dan mengakhiri stunting. dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya mewakili Universitas Cebelamareta (UNS), Surakarta.

Selain mendorong perluasan kuota FLPP pada tahun 2024, DPP REI juga akan membentuk satuan tugas (Satgas) untuk mempercepat penerapan kuota FLPP, termasuk lima wakil presiden bidang subsisten dan keuangan.

Menurut Joko Suranto, pembentukan kelompok khusus ini dimaksudkan untuk memfasilitasi anggota REI, karena di tengah keterbatasan FLPP, terbukti persaingan antar tim pengembang untuk memenuhi kuota masih ada.

Banyak anggota yang khawatir jika karena berbagai alasan mereka tidak dapat memenuhi kuota FLPP, mereka tidak akan dapat menandatangani perjanjian pinjaman bahkan setelah rumah selesai dibangun.

“Satgas ini membantu mempercepat penindakan dan koordinasi. Apabila anggota REI kesulitan memenuhi kuotanya, laporkan ke DPP REI. Termasuk melakukan sidak langsung di wilayah tersebut,” jelas Joko.

Menurut dia, kelompok khusus akan memastikan prioritas diberikan kepada pengembang yang memenuhi syarat dasar untuk menerima kuota FLPP. “Bagaimana situasinya? di atas segalanya Rumah sudah selesai. Dan pembeli sudah memprosesnya ke pihak bank dan siap untuk kontrak pinjaman,” pungkas Gubernur.

Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) diketahui sudah menyatakan komitmennya untuk tetap berperan penting dalam penyediaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah (MBR). Oleh karena itu, jumlah tersebut sangat penting untuk dipastikan dan dipastikan bantuan perumahan memadai.

Data Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menunjukkan jumlah penyaluran dana bantuan perumahan amal (FLPP) perumahan bersubsidi hingga 13 Juni 2024 mencapai 80.134 unit atau hampir 50 persen dari total kuota FLPP tahun ini 166.000 unit.

Saat ini, jika dilihat dari situasi pembelian rumah bersubsidi pascapandemi atau sejak tahun 2022 dan seterusnya, rata-rata pembelian rumah bulanan mencapai 20.034 hingga 20.818 unit.

Dengan jumlah unit rata-rata 20.000 unit per bulan. Penjualan rumah tahun 2024 diperkirakan berakhir pada Agustus atau September 2024, dan kebutuhan serta FLPP seringkali meningkat pada semester kedua.

“Kalau kuotanya tidak ditambah Adanya ketidakpastian pembangunan perumahan bagi MBR pada tahun ini akan berdampak pada pasokan rumah. dan faktanya Mengabaikan MBR yang baik, seharusnya bantuan perumahan diberikan untuk kualitas hidup yang baik,” tegas Joko Suranto.

Konferensi yang diselenggarakan oleh DPP dan DPD REI seluruh Indonesia ini juga menghadirkan pembicara seperti Saiful Islam (Direktur Pengelolaan Investasi, Direktur Keuangan Kementerian Keuangan) Fitrah Nur (Direktur Bangunan Umum dan Komersial Direktur Departemen Bangunan Gedung Departemen PUPR), Sid Herdi Kusuma (Wakil Komisaris BP Tapera) dan Hirwandi Gafar (Direktur Bank Umum BTN).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours