10 Contoh Teks Tantangan Lengkap Beserta Strukturnya

Estimated read time 6 min read

JAKARTA. Teks tantangan adalah teks yang berisi informasi sebagai penyangga saat berdebat karena mengandung informasi yang menentang permasalahan yang dibicarakan. Informasi tersebut biasanya diambil dari isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat dan dilengkapi dengan argumentasi serta data yang dapat memperkuat oposisi.

Teks tantangan juga sering digunakan dalam diskusi, debat, dan makalah akademis karena bertujuan untuk menyampaikan argumen atau pendapat yang bertentangan dengan pemikiran, gagasan, atau fenomena tertentu.

Baca juga: 10 Contoh Teks Persuasi Pendek Bahasa Indonesia Berbagai Topik

Struktur teks panggilan antara lain sebagai berikut.

1. Pernyataan posisi

Bagian utama teks tantangan dimaksudkan untuk menyampaikan pendapat atau posisi penulis terhadap topik kontroversial. Di sini penulis mengungkapkan posisinya terhadap masalah tersebut. Pernyataan posisi ini sering muncul di awal teks untuk memberikan pemahaman awal mengenai posisi penulis

2. Argumentasi

Paragraf yang mendukung pernyataan posisi. Setiap argumen bertujuan untuk mendukung posisi yang diungkapkan dengan penjelasan yang masuk akal dan meyakinkan.

3. Bukti

Diajukan dan didukung oleh bukti. Penulis akan menambahkan data, fakta, contoh atau kutipan dari para ahli untuk mendukung argumennya. Hal ini memastikan bahwa pandangan yang disajikan tidak hanya berdasarkan opini, namun juga didukung oleh informasi yang andal dan kredibel.

4. Kesimpulan

Bagian terakhir dari teks tantangan adalah kesimpulan. Di sini penulis akan menyatakan kembali pernyataan mereka untuk mendukung posisi mereka dengan merangkum argumen utama mereka. Kesimpulan juga sering kali berisi saran tentang apa yang harus dilakukan pembaca atau ajakan untuk bertindak.

Baca juga: 10 contoh kalimat teks pendek yang mencakup berbagai topik dan tujuan

Di bawah ini sepuluh contoh teks panggilan lengkap yang memiliki struktur.1. Permasalahan penggunaan smartphone oleh anak di bawah umur

Sudut pandang: Ponsel pintar dapat membantu anak belajar dan berkomunikasi dengan teman.

Argumen: Penggunaan ponsel pintar secara berlebihan oleh anak di bawah umur dapat menyebabkan kecanduan teknologi, gangguan tidur, dan masalah psikologis seperti kecemasan.

Bukti: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari dua jam di depan layar setiap hari lebih mungkin mengalami gangguan tidur dan perilaku agresif.

Kesimpulan: Orang tua sebaiknya membatasi penggunaan ponsel pintar pada anak mereka karena alasan kesehatan mental dan fisik

2. Tantangan kebijakan sekolah penuh waktu

Pernyataan posisi:

Kualitas pendidikan siswa akan meningkat berkat kebijakan pendidikan penuh waktu.

Argumen:

Namun banyak pihak yang mengatakan kebijakan seperti itu justru membuat siswa semakin lelah dan menambah beban kerja. Siswa membutuhkan waktu di luar sekolah untuk berkembang secara emosional dan sosial, bukan hanya secara akademis.

Bukti:

Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menemukan bahwa siswa yang memiliki jadwal sekolah yang ketat lebih rentan mengalami stres dan gangguan mental.

Kesimpulan:

Kebijakan sekolah penuh waktu harus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Hal ini akan menjamin keseimbangan antara pendidikan dan pembangunan lainnya.

3. Permasalahan popularitas video game di kalangan remaja

Pernyataan posisi:

Video game membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif.

Argumen:

Namun terlalu banyak bermain video game dapat menyebabkan kecanduan, berkurangnya waktu belajar, dan obesitas.

Bukti:

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui bahwa kecanduan game merupakan suatu kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik remaja.

Kesimpulan:

Penggunaan video game oleh anak-anak hendaknya diawasi dengan cermat agar tidak berdampak buruk bagi kesehatannya

4. Masalah penggunaan plastik sekali pakai

Pernyataan posisi:

Plastik sekali pakai membuat kehidupan sehari-hari lebih mudah dan murah.

Argumen:

Namun dampak plastik sekali pakai berdampak buruk terhadap lingkungan, termasuk pencemaran laut dan ancaman terhadap satwa liar.

Bukti:

Lebih dari 8 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahunnya, merusak ekosistem laut dan mengancam makhluk hidup.

Kesimpulan:

Untuk melindungi lingkungan, jumlah plastik sekali pakai harus segera dikurangi.

5. Tantangan gaya hidup konsumen

Pernyataan posisi:

Gaya hidup konsumen dipandang sebagai tanda kemakmuran dan kesuksesan.

Argumen:

Namun cara hidup seperti ini sering kali mengarah pada pemborosan, ketergantungan pada harta benda, dan bertambahnya hutang.

Bukti:

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menjalani kehidupan konsumtif cenderung memiliki lebih banyak hutang dan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dibandingkan orang yang hidup sederhana.

Kesimpulan:

Hidup sederhana dan berkesinambungan lebih baik dibandingkan gaya hidup konsumeris.

6. Kesulitan dalam menggunakan jejaring sosial

Pernyataan posisi:

Media sosial membantu orang tetap terhubung dan mengakses informasi dengan cepat.

Argumen:

Namun karena perbandingan sosial, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan kecemasan, depresi, dan perasaan tidak aman.

Bukti:

Beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaan media sosial berlebihan dapat menimbulkan kecanduan dan berdampak negatif pada kesehatan mental.

Kesimpulan:

Jejaring sosial harus digunakan dengan hati-hati agar tidak berdampak negatif pada kesehatan mental.

7. Tantangan penggunaan teknologi AI dalam kehidupan kerja

Pernyataan posisi:

Teknologi kecerdasan buatan meningkatkan produktivitas dan mengurangi kesalahan manusia.

Argumen:

Namun pekerjaan manusia juga terancam oleh AI, terutama di bidang yang mengandalkan keterampilan konvensional.

Bukti:

Laporan McKinsey menyebutkan bahwa kecerdasan buatan dapat menggantikan lebih dari 800 juta pekerjaan dalam sepuluh tahun ke depan.

Kesimpulan:

Agar karyawan tetap relevan di tempat kerja, penggunaan kecerdasan buatan harus diimbangi dengan pembelajaran keterampilan baru.

8. Masalah dengan tren pola makan yang ketat

Pernyataan posisi:

Diet ketat dianggap sebagai metode penurunan berat badan yang efektif

Argumen:

Meskipun diet ketat dapat membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat, ini bukanlah pilihan yang baik dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan Anda kekurangan nutrisi penting seperti serat dan vitamin.

Bukti:

Penelitian menunjukkan bahwa diet ketat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah ginjal jika dilakukan dalam jangka waktu lama.

Kesimpulan:

Diet ketat bukanlah pilihan yang sehat dalam jangka panjang dan harus digantikan dengan diet seimbang yang lebih aman.

9. Masalah penggunaan narkoba

Pernyataan posisi:

Obat adalah suplemen yang terdiri dari beberapa campuran bahan. Campuran bahan yang terdapat pada narkoba adalah narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Argumen:

Banyak orang yang mengatakan bahwa obat-obatan terlarang dan berbahaya bagi tubuh. Namun, obat-obatan sering kali digunakan dalam pengobatan dan sangat diperlukan oleh pasien.

Bukti:

Kajian Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan bahwa penyalahgunaan narkoba lebih banyak dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan Laporan Narkoba Indonesia 2022, narkoba yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah ganja, sabu, nipam, dan dekstrosa.

Kesimpulan:

Narkoba hendaknya digunakan sebagai obat penyakit dan penggunaannya harus hati-hati agar angka penyalahgunaan narkoba tidak semakin meningkat akibat kurangnya pengawasan.

10. Kesulitan dalam berhijab

Pernyataan posisi:

Jilbab sering menjadi bahan perdebatan di masyarakat saat ini, dan terdapat perbedaan pendapat antara mereka yang melihatnya sebagai simbol kebebasan beragama dan identitas budaya, dan mereka yang melihatnya sebagai bentuk penindasan terhadap perempuan.

Argumen:

Hijab merupakan bagian integral dari kebebasan beragama yang dijamin oleh hak asasi manusia. Setiap orang mempunyai hak untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinannya, dan bagi banyak wanita Muslim.

Bukti:

Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa mayoritas perempuan Muslim yang berhijab melakukannya karena pilihan, bukan karena terpaksa. Mereka merasa bahwa hijab memberdayakan mereka, membantu mereka menjaga privasi dan menjalankan agama dengan baik.

Kesimpulan:

Dalam konteks masyarakat saat ini yang sangat menghargai kebebasan dan hak pribadi, mengenakan hijab harus dihormati sebagai pilihan pribadi, bukan sebagai simbol penindasan.

MG/Putri Nazakh Khaliza

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours