Sanksi Barat Sia-sia, Rusia Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2024-2027 Capai 13%

Estimated read time 2 min read

Meski berulang kali dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Rusia memperkirakan pertumbuhan ekonominya akan mencapai total 13 persen pada 2024-2027. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Maksim Reshetnikov dalam pertemuan pemerintah.

“Perekonomian terus tumbuh meski ada guncangan eksternal. Pertumbuhan PDB sebesar 5,5% antara tahun 2020 dan 2023. Ini lebih tinggi dibandingkan banyak negara maju,” ujarnya, dilansir Tas, Rabu (25/9/2024). Pada tahun ini, lanjutnya, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diprediksi mencapai 3,9 persen. “Sebanyak 2024-2027 PDB akan tumbuh sebesar 13 persen,” kata Reshetnikov.

Pada saat yang sama, lanjutnya, permintaan konsumen akan terus tumbuh dan menyumbang sekitar 60% dari total pertumbuhan PDB. “Pertumbuhan aktivitas konsumen terutama akan didukung oleh peningkatan pendapatan finansial riil penduduk. Kontribusi terbesarnya akan datang dari pertumbuhan upah sekaligus menjaga tingkat pengangguran tetap rendah,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov menyatakan defisit anggaran negara tidak akan melebihi 1% PDB dalam waktu tiga tahun. “Anggaran dibentuk atas dasar struktur yang seimbang dan memastikan keseimbangan primer nol, defisit anggaran tidak akan melebihi 1% PDB dalam tiga tahun,” tegas Siluanov.

Pada akhir tahun 2023, defisit anggaran Rusia akan mencapai 3,24 triliun rubel ($34,91 miliar), atau 1,9% dari PDB. Defisit anggaran federal akan mencapai 2,12 triliun rubel ($22,84 miliar) atau 1,1% dari PDB pada tahun 2024, menurut perkiraan dalam rancangan anggaran pemerintah.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengakui perekonomian Rusia mendapat tekanan besar akibat sanksi. Menurut dia, negara-negara yang tidak bersahabat terus memperluas paket sanksi dan sanksi. Sementara itu, tantangan logistik, teknis, finansial, dan lainnya juga muncul, namun, tegasnya, tantangan tersebut akan dapat diatasi.

“Perekonomian Rusia mendapat banyak tekanan dalam kondisi seperti itu. Namun, di bawah kepemimpinan presiden (Putin), dengan upaya bersama pemerintah dan Bank Rusia, kami berhasil mengatasinya,” tegasnya.

Mishustin mencatat bahwa meskipun kondisinya sulit, dukungan terhadap warga negara, dunia usaha, dan proyek pembangunan dapat dilakukan, yang merupakan dasar untuk pembangunan lebih lanjut. Dia menambahkan, anggaran federal Rusia untuk tahun 2025-2027 akan dilaksanakan dengan defisit yang diperkirakan mencapai setengah persen PDB pada tahun 2025.

“Eksekusi anggaran federal harus defisit selama tiga tahun. pada tahun 2025 (defisit yang diharapkan) di level setengah persen PDB,” ujarnya.

Dia juga mengatakan pendapatan anggaran federal Rusia akan meningkat 12% menjadi 40,296 triliun rubel ($433 miliar) tahun depan. Sementara itu, belanja anggaran akan meningkat menjadi 41,47 triliun rubel ($445 miliar),” tambah Mishustin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours