Pakai masker, kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kualitas udara di Jakarta pada Selasa pagi masuk kategori tidak sehat, menduduki peringkat ketiga kota dengan udara terburuk di dunia, sehingga disarankan untuk tetap memakai masker, terutama saat berada di luar ruangan.

Berdasarkan data situs pemantauan kualitas udara IQAir pada pukul 06.15 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta sebesar 172 dengan pencemaran udara PM2,5 dalam kategori tidak sehat dan konsentrasi 85 mikrogram per meter kubik.

Angka-angka tersebut menjelaskan bahwa tingkat kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia atau kelompok hewan sensitif, atau merusak tanaman atau nilai estetika.

Situs tersebut juga merekomendasikan kondisi cuaca di Jakarta, yang berarti masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika Anda berada di luar, kenakan masker dan tutup jendela untuk menghindari cuaca buruk di luar.

Sedangkan kategori baik adalah tingkat kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan serta tidak mempengaruhi tanaman, bangunan atau nilai estetika, dengan PM2.5 0-50.

Kemudian, kategori menengah adalah kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan, namun sensitif terhadap tanaman dan nilai estetika antara 51 dan 100 PM2.5.

Kemudian PM2.5 berkisar 200-299 atau kategori sangat tidak sehat dengan kualitas udara dapat membahayakan kesehatan banyak daerah rentan. Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau secara umum dapat sangat membahayakan kesehatan manusia. Kota dengan kualitas udara terburuk adalah Kinshasa, Kongo-Kinshasa (nomor 190), disusul Delhi, India (173), keempat Bagdad, Irak (nomor 168) dan kelima Kampala, Uganda (166). Baca Juga: Senin Pagi Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours