China usulkan peluncur magnetik di Bulan permudah pengiriman ke Bumi

Estimated read time 2 min read

Beijing (ANTARA) – Ilmuwan China mengusulkan pembangunan pendarat magnetis untuk bulan, yang dapat membawa sumber daya fosil kembali ke Bumi dan menjadi bagian dari proyek stasiun bulan Rusia-China. South China Morning Post mengatakan dalam sebuah surat pada hari Minggu. Menurut surat kabar tersebut, para peneliti di Institut Teknik Satelit Shanghai mengusulkan bahwa pengangkat magnet akan bekerja dengan cara yang sama seperti lemparan palu, namun kapsul muatan akan berakselerasi sebelum dikirim kembali ke Bumi.

Karena kondisi lingkungan Bulan yang unik, seperti ruang hampa udara yang tinggi dan gravitasi yang rendah, muatan dapat dikirimkan dua kali sehari, kata para ilmuwan, dan kendaraan semacam itu akan menelan biaya 10 persen dari biaya metode yang ada saat ini.

“Sistem ini secara teknis sudah sangat siap. Ukurannya sangat kecil dan mudah diterapkan karena hanya mengonsumsi listrik dan tidak memerlukan bahan bakar,” kata peneliti dalam makalahnya.

Mereka juga mencatat bahwa penambangan helium-3 merupakan isu utama dalam menyelesaikan krisis energi bumi.

Proyek ini juga akan memajukan pengembangan teknologi eksplorasi ruang angkasa, kendaraan berat dan kecerdasan buatan, kata mereka.

Sistem peluncuran yang diusulkan akan menggunakan lengan berputar sepanjang 50 meter dan motor induksi suhu tinggi untuk meluncurkan kapsul bahan bakar fosil.

Sepuluh menit setelah peluncuran, kecepatan rotasi lengan tersebut mencapai kecepatan kosmik kedua Bulan yaitu 2,4 kilometer per detik, seperenam kecepatan kosmik kedua Bumi, sehingga ia harus kembali ke Bumi.

Menurut publikasi tersebut, sistem ini akan bertahan setidaknya selama 20 tahun, tetapi beratnya sekitar 80 ton, sehingga harus menunggu kendaraan peluncuran super berat Tiongkok mulai beroperasi sebelum dapat dikirim ke bulan.

Tim yang mengerjakan proyek tersebut mengklaim sistem tersebut bisa menjadi bagian dari proyek Rusia-Tiongkok yang diusulkan untuk membangun pusat penelitian di kutub selatan bulan pada tahun 2035.

Perjanjian antar pemerintah tentang pendirian Stasiun Bulan Internasional (ISLS) ditandatangani antara Rusia dan Tiongkok pada 25 November 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang meratifikasi perjanjian tersebut pada 12 Juni 2024, dan mulai berlaku pada 18 Juli. Dokumen tersebut diterbitkan pada 25 Juli.

Menurut film dokumenter tersebut, stasiun tersebut akan dibangun dalam tiga tahap dan akan menerima modul di dalam dan di orbit sekitar satelit alami bumi.

Langkah ketiga tidak hanya mempelajari dan mengembangkan Bulan, tapi juga membantu negara lain mendarat di permukaan Bulan.

Tanggal implementasi untuk setiap fase belum diumumkan.

Sumber: Sputnik – ANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours