PLN IP-PGE Kolaborasi Kembangkan Panas Bumi di PLTP Ulubelu dan Lahendong

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – PLN Indonesia Power (PLN IP) bersama Pertamina Geothermal Energy (PGE) sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulubelu Binary Unit 30 MW dan Lahendong Binary Unit 15 MW. Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memaksimalkan potensi energi baru terbarukan guna mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2060.

Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian konsorsium antara PLN Indonesia Power dan Pertamina Geothermal Energy. Momen tersebut terjadi baru-baru ini pada Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) ke-10 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).

Baca juga: Jokowi yang 10 Tahun Jadi Presiden Kaget Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Masih Lambat

Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar, sekitar 40 persen potensi dunia dan sekitar 24 ribu megawatt. Oleh karena itu, energi panas bumi perlu dikembangkan lebih lanjut sedemikian rupa sehingga optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik rendah emisi dan menerapkan ekonomi hijau.

“Negara kita Indonesia juga berkomitmen untuk menjadi bagian penting dari langkah dunia dalam membangun ekonomi hijau, mengembangkan industri ramah lingkungan, beralih ke energi ramah lingkungan. Ini komitmen yang sudah sering saya sampaikan kemana-mana,” kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kapasitas listrik Indonesia saat ini sebesar 93 gigawatt atau 93 ribu MW. Dari jumlah tersebut, 13,7 GW atau 15 persen berasal dari energi baru terbarukan. Energi panas bumi dapat menjadi alat penting untuk meningkatkan kontribusi EBT dalam bauran energi nasional.

“Saat ini kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi Indonesia telah mencapai 2,6 GW terbesar kedua di dunia yang sudah berjalan dan tumbuh dua kali lipat selama 10 tahun terakhir,” ujarnya.

Senada dengan itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, berdasarkan fakta tersebut, pembangkit listrik tenaga panas bumi menjadi andalan pengembangan EBT, oleh karena itu PLN Indonesia Power melakukan terobosan pengembangan PLTP melalui kerja sama dengan Pertamina. Energi panas bumi.

“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal,” kata Edwin.

Baca Juga: Bahlil prediksi investasi panas bumi tembus Rp 133 triliun pada 2024

Menurut Edwin, kerja sama antara IP PLN dan Pertamina Geothermal Energy meliputi pengembangan PLTP kogenerasi (unit biner) wilayah kerja panas bumi (WKP) Pertamina Geothermal Energy dengan potensi kapasitas hingga 230 MW. Dalam kerja sama tersebut akan dikembangkan unit biner PLTP Ulubelu 30 MW dan unit biner Lahendong 15 MW.

“Proyek ini merupakan bagian dari percepatan transisi energi dan mendukung kebijakan energi nasional untuk mencapai Anggaran Pembangunan Nasional (NDC) dan Program Net Zero Emissions,” tambahnya.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Jufli Hadi menambahkan kerja sama antara PGE dan PLN IP merupakan wujud nyata kerja sama pengembangan energi panas bumi.

“Kolaborasi menjadi kunci terciptanya ekosistem yang mendukung percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. Kolaborasi antara PGE dan IP PLN ini merupakan salah satu dari sekian banyak langkah yang perlu kita lakukan untuk mendorong energi hijau yang akan memberikan manfaat besar dan berkelanjutan, tidak hanya bagi kedua perusahaan, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia,” kata Jufli.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours