SunCable Bangun Jembatan Listrik Raksasa, Indonesia Siap Jadi Pusat Energi Hijau ASEAN

Estimated read time 2 min read

KEPRI – Perusahaan energi terbarukan SunCable mengumumkan investasi signifikan di Indonesia sebagai bagian dari Australia-Asia PowerLink (AAPowerLink) yang ambisius. Proyek ini akan menjadi penerapan energi terbarukan terbesar di dunia, yang menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura melalui transmisi bawah laut.

Berinvestasi pada Riset Energi Salah satu investasi SunCable di Indonesia adalah pembangunan Pusat Penelitian Energi di Universitas Kelautan Raja Ali Haji (UMRAH), Kepulauan Riau.

Investasi ini disambut baik oleh Wakil Dirjen UMRAH Agung Dhamar Syakti. “Ini merupakan investasi yang signifikan dari SunCable dan merupakan peluang penting bagi sekolah kami,” kata Agung Dhamar Syakti.

“Hal ini memungkinkan kami untuk mengembangkan ide-ide mahasiswa dan penelitian mengenai energi terbarukan, salah satu yang paling penting di dunia. Investasi ini akan memperkuat karyawan kami, menempatkan kami di garis depan revolusi energi dan pentingnya produksi energi terbarukan di masa depan. KEPRI,” ujarnya.

Pusat Pengembangan Energi Hijau ASEAN

Pusat Penelitian Energi Terbarukan akan menjadi pusat pelatihan energi terbarukan, lokakarya, konferensi dan proyek penelitian baru.

Proyek AAPowerLink sendiri akan menggunakan teknologi baru High Tegangan Direct Current (HVDC) untuk menyalurkan listrik secara terus menerus dari Northern Territory (NT) Australia ke Darwin dan Singapura, melalui Indonesia. Kontaminasi kapal selam Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Berinvestasi di Indonesia Proyek AAPowerLink senilai $24 miliar akan menempatkan sebagian besar asetnya di Indonesia, sehingga memberikan lebih banyak peluang bagi investor Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek energi global.

SunCable sendiri merupakan perusahaan energi terbarukan yang didirikan pada tahun 2018. Mereka fokus pada energi terbarukan, penyimpanan energi, teknik pembangkit listrik, logistik, manajemen rantai pasokan, dan tata kelola.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours