IBA Pertanyakan Peraih Medali Olimpiade Tak Terima Hadiah Uang?

Asosiasi Tinju Internasional (IBA) menuduh Komite Olimpiade Internasional tidak berbuat cukup banyak untuk memberi penghargaan atau menawarkan hadiah kepada petinju. Dalam surat terbukanya, IBA yang tidak lagi diakui oleh IOC mengatakan medali Olimpiade tidak cukup sebagai imbalan bagi para atlet di Olimpiade.

“Pemenang medali seharusnya mendapat hadiah utama yang terbuat dari logam yang sesuai. Saat ini, medali Olimpiade tidak menunjukkan nilainya, tanpa rasa hormat kepada atlet yang berlatih keras selama bertahun-tahun dan banyak berkorban untuk mencapai level tertinggi,” bunyi pernyataan resmi IBA. . seperti dikutip GMA Network, Kamis (25 Juli 2024).

Setahun yang lalu, IOC memutuskan untuk mencabut pengakuan IBA karena gagal menyelesaikan reformasi dalam bidang manajemen, pendanaan, dan masalah etika. Pengadilan Arbitrase Olahraga menolak banding yang diajukan oleh IBA pada bulan April.

“Para atlet mendatangkan banyak pendapatan bagi IOC, yang tidak sepenuhnya diakui. Medali Olimpiade tidak menerima hadiah uang, meskipun IOC mendapat banyak keuntungan dari hak siar TV, sponsorship, dan penjualan tiket,” demikian pernyataan IBA.

“Jelas bahwa kemenangan besar ini hanya mungkin terjadi berkat para atlet, pelatih mereka, dan federasi olahraga. Hal ini memerlukan perubahan mendesak sekarang.”

IOC tidak menawarkan kompensasi untuk medali Olimpiade. Namun, IOC mendistribusikan sebagian pendapatan yang dihasilkan Olimpiade kepada para pemangku kepentingan, termasuk federasi internasional dan komite Olimpiade nasional. IOC juga mendukung para atlet melalui Dana Solidaritas Olimpiade.

IBA, yang dipimpin oleh Umar Kremlev dari Rusia, telah terlibat dalam perang kata-kata dengan badan Olimpiade tersebut sejak pengusirannya. IOC menjadi tuan rumah kompetisi tinju di Olimpiade Paris, tetapi badan Olimpiade tersebut mengatakan hal itu tidak dapat dilanjutkan karena tempat olahraga tersebut di Olimpiade Los Angeles 2028 diragukan.