Rotan asal Indonesia dapat tingkatkan kerja sama ekonomi global

Estimated read time 2 min read

Nanning (ANTARA) – Baru-baru ini, satu truk berisi rotan dikirim dari Indonesia ke Perusahaan Seni dan Kerajinan Bobai Huangtu di Ullin, Guangxi, China Selatan. Dalam waktu dekat, wadah fermentasi roti dan produk layar anyaman akan dijual di Asia Tenggara, Jepang, Korea Selatan, Eropa, serta negara dan wilayah lainnya.

“Rotan putih kami impor dari Indonesia, rotan liar jenis ini mempunyai kekuatan, kepadatan dan kekerasan yang memenuhi standar produk kami dan cukup menjamin kualitas produknya,” kata manajer perusahaan Huang Lianjiang. Ia mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pihak Indonesia selama bertahun-tahun karena kualitas rotan Indonesia.

Dianggap sebagai warisan budaya takbenda berupa kerajinan tangan, pengerjaan rotan telah menjadi saksi sejarah mulai dari swasembada produk lokal hingga perdagangan di Tiongkok. Kini kerajinan rotan tersebut telah melintasi lautan untuk dijual ke seluruh dunia.

“Saya tidak pernah menyangka produk kami bisa diekspor dari Guangxi ke seluruh dunia. Saya sangat senang melihat produk lokal bisa masuk ke luar negeri dan menjadi populer di pasar luar negeri,” kata Huang menceritakan pengalaman bisnisnya dan produk apa saja yang ia tambahkan. – Produk ini terjual dengan baik di lebih dari 20 negara dan wilayah.

Saat ini, rantai rotan telah terhubung dengan petani di Indonesia dan beberapa negara serta wilayah di dunia melalui Terminal Internasional Alibaba. Rotan adalah bukti kerja sama internasional yang lebih erat

“Kerajinan rotan telah menarik perhatian para pedagang di seluruh dunia. Banyak pelanggan yang mengunjungi stan perusahaan di Pameran Impor dan Ekspor Tiongkok 2023,” kata Huang.

Mengingat pesatnya perkembangan platform e-commerce (e-commerce), perusahaan Huang telah membentuk tim untuk menyiarkan secara online melalui jejaring sosial asing untuk mempromosikan dan mempromosikan produk Anda menggunakan siaran langsung online (siaran langsung).

“Kami terus melakukan siaran langsung sejak tahun 2022. Terkadang saya memperkenalkan produk kami kepada beberapa pelanggan,” kata Liu Baiou, manajer perdagangan luar negeri perusahaan. Pelanggan luar negeri tertarik dengan kerajinan rotan karena ramah lingkungan, hemat energi dan dekat dengan alam.

“Kita dapat menyaksikan kerja sama internasional yang lebih erat dari rotan Indonesia. Kami berharap lebih banyak negara dapat mempelajari budaya Tiongkok melalui produk kami,” kata Huang.

Kawasan Bobai Ulinuli merupakan daerah asal kerajinan rotan di Tiongkok dan basis ekspor utama kerajinan rotan Guangxi. Asal usul seni menenun rotan sudah ada sejak hampir seribu tahun yang lalu, dan teknik menenun ini terdaftar sebagai warisan budaya takbenda Guangxi pada tahun 2016. Saat ini, produk rotan tersebut dijual ke lebih dari 60 negara dan wilayah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours