Tips memilih warna batik yang sesuai “undertone” kulit

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Fashion Director Yoland Handoko memberikan tips memilih warna batik yang tepat dan sesuai dengan warna kulit semua orang.

Joland menjelaskan, penting untuk memahami warna kulit sebelum memilih warna batik, ada tiga jenis undertone utama: hangat, dingin, dan netral.

“Sebenarnya cara paling mudah untuk melihat undertone adalah pulse warnanya: kalau warnanya hijau biasanya hangat, kalau biru sejuk, dan kalau campuran biru dan hijau berarti netral,” kata Yoland National Hari Batik 2024 . Tokopedia mengadakan konferensi pers di Jakarta pada hari Rabu.

Meskipun warna kulit tampak serupa, warnanya mungkin berbeda. Misalnya, seseorang dengan kulit coklat mungkin memiliki rona kulit hangat atau dingin. Untuk mengetahuinya, cukup cek warna pembuluh darah di telapak tangan.

Bagi yang memiliki undertone hangat, Yolanda merekomendasikan warna batik bernuansa hangat seperti kuning mustard, merah marun, dan coklat yang akan memberikan tampilan natural dan membuat kulit bersinar.

Sebaliknya, mereka yang memiliki undertone cool akan lebih menyukai warna-warna cerah dan segar seperti biru, ungu, atau hijau zamrud karena akan membantu menyeimbangkan warna kulit dan memberikan tampilan yang lebih segar.

Sementara itu, ada kabar baik bagi mereka yang bernuansa netral dan bisa mengenakan hampir semua warna batik karena cocok dipadukan dengan berbagai macam warna, baik hangat maupun sejuk, sehingga pilihan Anda lebih luas.

Selain itu, Joland juga menekankan pentingnya memahami kesan yang ingin diberikan. Untuk tampilan kasual, padukan batik dengan jeans atau sneakers untuk tampilan santai namun tetap stylish.

Namun pada acara formal, batik berbahan sutra atau berwarna lebih gelap akan lebih cocok dipadukan dengan sepatu formal dan aksesoris elegan.

Dengan tips Yoland, siapa pun bisa tampil percaya diri dengan balutan batik yang sesuai dengan warna kulit dan acara yang dihadiri.

Yoland juga menekankan pentingnya menyesuaikan tampilan batik dengan acara yang dihadiri, sehingga tetap menghormati budaya yang ada.

Beliau berpesan: “Hargai batik, tanda cinta ini, dengan cara disesuaikan dengan acara yang dihadiri. Kalau santai, padu padan, boleh juga kemeja pendek dengan jeans dan sneakers untuk pria. orang memakai jaket, memakai sutra atau batik panjang dan memadukannya dengan celana dan sepatu”.

“Jadi mohon berkarya untuk memadupadankan dengan baik, namun hargai batik itu sendiri dan acaranya,” pesan Yoland.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours