Menpora bantah koordinasi dengan Kejagung terkait korupsi di PON

Estimated read time 2 min read

Medan (Antara) – Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotejo membantah koordinasi pihaknya dengan Kejaksaan Agung (Kjagung) dan Bareskrim Polri terkait korupsi. Akhill dan Utara. Sumatra.

“Tuduhan penipuan dan korupsi harus kita bantah karena hanya sedikit rincian yang dirilis. Kenapa? Saya yakin ini semua sudah dilakukan dan semuanya sudah bekerja,” kata Ditto dalam jumpa pers di Medan, Utara. Sumatera, Jumat malam.

Ia pun menjelaskan, pihaknya telah meminta pengusutan tuntas kasus penipuan PON 2024 yang tidak ada kaitannya dengan dugaan korupsi tersebut.

Investigasi mendalam ini dilakukan untuk menanggapi keluhan masyarakat dan memverifikasi kebenaran informasi keliru tentang penyelenggaraan PON di media sosial.

“Ini reaksi saya yang tidak saya dapatkan setelah pembukaan, kami dihajar lewat medsos, netizen hanya ambil sedikit contoh saja, dan langsung bilang kalau penyelenggaraan PON ini korup. Ini pembelaan saya, bahwa kami sudah punya kelompok tata kelola “Tidak ada tuduhan langsung atas penipuan atau korupsi,” jelas Ditto.

Ia juga mengumumkan Kelompok Kerja (Satgas) (Keppres) pengawasan pelaksanaan Perpres 24 Tahun 2024 akan mengusut tuntas laporan, pengaduan, dan tudingan terkait kejanggalan di PON. PON XXI Tahun 2024 Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara dan Pekan Paralimpiade XVII Tahun 2024. di provinsi Jawa Tengah.

“Ada dua kelompok kerja, yaitu kelompok kerja yang dipimpin oleh Menpora dan kelompok pendukung pelaksanaan yang dipimpin oleh Wakil Jaksa Pon dan Pepernas untuk mendukung administrasi,” kata Ditto.

Sedangkan, lanjutnya, yang tergabung dalam Kelompok Pendukung Tata Kelola adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kabareskrim Mabes Polri, dan otoritas lainnya.

Ditto mengingatkan warga agar tidak takut melaporkan dugaan penipuan tersebut ke PON 2024, karena akan ditindaklanjuti oleh gugus tugas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours