Cara deteksi kanker payudara mandiri dengan metode SADARI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Sebagian besar kasus kanker payudara di Indonesia ditemukan berada pada stadium lanjut, dan deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan, salah satunya dengan pemeriksaan mandiri menggunakan metode SADARI (Periksa sendiri payudara Anda). . , kata Konsultan Spesialis Bedah Onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta, dr. Iskandar, Sp.B.Subsp. Paman (K).

“Cara ini sangat penting terutama bagi perempuan berisiko, karena memungkinkan mereka mengenali perubahan pada payudaranya sejak dini,” ujarnya pada acara edukasi kanker payudara yang diselenggarakan oleh CHARM dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) di Balai Komando, Perkiraan. Jakarta, Rabu.

Langkah pertama dalam melakukan SADARI adalah memilih waktu yang tepat, seperti setelah mandi atau berdiri di depan cermin. Pertama, perhatikan bagaimana tampilan payudara Anda di cermin. Periksa perubahan bentuk, ukuran atau kulit yang tidak biasa, seperti kemerahan atau penebalan.

Kemudian, ia melakukan pemeriksaan dengan meraba payudara dengan jari. Mulailah dari bagian luar payudara dan perlahan-lahan gerakkan ke arah puting.

“Kalau diraba ada yang menggumpal atau tidak, keras atau tidak, batas tegas atau tidak, lengket atau tidak. “Kalau benjolannya kecil biasanya bisa bergerak, tapi kalau lengket dan tidak bergerak saat digoyang, berarti benjolan itu menempel di dinding dada, biasanya ganas,” jelas Iskandar.

Pastikan untuk meraba seluruh area, termasuk ketiak, karena jaringan payudara juga meluas ke area tersebut. Waspadai adanya benjolan, nyeri, atau keluarnya cairan dari puting yang tidak normal.

“Lakukan SADARI 7 sampai 10 hari setelah hari pertama haid, jadi dihitung hari pertama haid ditambah 7-10 hari,” jelas Iskandar.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Linda Agum Gumelar dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengatakan, rasa ada benjolan atau kelainan pada payudara juga bisa dirasakan di area atas payudara, atau sekitar dua jari di bawah. dada. tulang selangka

“Terkadang orang merasa benjolan hanya di bagian payudara yang menonjol, padahal payudara dimulai dari area bawah ketiak dan sekitarnya,” ujarnya.

Penting untuk melakukan SADARI secara rutin, idealnya setiap bulan, agar lebih mengenal bentuk dan kondisi payudara Anda. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, seperti adanya benjolan atau perubahan lainnya, Iskandar dan Linda menganjurkan Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.

SADARI merupakan metode deteksi diri pada tahap awal. Penting juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan mammogram secara rutin sesuai anjuran dokter, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.

Menurut jurnal Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, keterlambatan yang dialami penderita kanker payudara dalam melakukan pemeriksaan awal di pelayanan kesehatan di Indonesia mencapai lebih dari 80%.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours