Kerja sama ANTARA-Xinhua tunjukkan kedekatan Indonesia-China

Estimated read time 2 min read

Beijing (ANTARA) – Kerja sama media, termasuk kerja sama Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA dengan kantor berita China, Xinhua, menunjukkan eratnya hubungan bilateral Indonesia dan China.

“Hubungan media Tiongkok dan Indonesia sudah terjalin sejak lama, karena surat kabar dan stasiun TV berbahasa Mandarin Indonesia juga ada di Indonesia,” kata direktur pemberitaan LKBN ANTARA Peru Irfan Junaidi di Beijing, Senin.

Namun ANTARA telah bekerja sama secara khusus dengan Xinhua selama bertahun-tahun untuk melaporkan keadaan penyiaran di masing-masing negara.

Irfan mengikuti China-Indonesia Media Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia bersama diplomat Tiongkok dan pemimpin redaksi Indonesia.

Forum tersebut dihadiri oleh para redaksi utama Kumparan, LKBN Peru ANTARA, Harian Kompas, Batavia Post, RCTI, Net TV, merdeka.com, Republika dan Katadata, serta beberapa jurnalis dari media Indonesia dan China.

“Saya baru tahu kemarin kalau lagu ini populer di TikTok di China dan menceritakan kisah Indonesia,” tambah Irfan.

Menurut Irfan, pesan tentang Tiongkok yang ditampilkan di Antara mulai dari perkembangan sosial budaya Tiongkok hingga kebijakan luar negeri Tiongkok di dunia internasional.

“Topik teknologi Tiongkok sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, dan kerja sama ini dapat membantu meluruskan kesalahpahaman mengenai Tiongkok di Indonesia, karena kita harus menyadari bahwa tidak semua masyarakat Indonesia saat ini memiliki perasaan positif terhadap Tiongkok.” – kata Irfan.

Sebagai kelanjutan dari kerja sama tersebut, Irfan menawarkan kolaborasi konten media sosial dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis.

Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Jauhari Oratmangun juga menjadi salah satu pembicara utama dalam acara tersebut. Dubes Jauhari menyampaikan bahwa media merupakan pilar pertama yaitu politik dan pilar kedua yaitu ekonomi dalam hubungan kedua negara.

“Media penting untuk menjaga pilar pertama di bidang politik dan mendorong pilar kedua di bidang ekonomi, karena dunia usaha dapat lebih membuka dialog sehingga masyarakat dapat saling memahami dan memperkuat kedua pilar tersebut.” kata Dubes Jauhari.

Selain itu, dibandingkan 10-20 tahun lalu, kondisi internasional sudah banyak berubah, Indonesia dan Tiongkok sebagai bagian dari perubahan tersebut juga harus melakukan adaptasi kebijakan baru.

“Dalam konteks ini, saya juga mengusulkan ‘kemitraan dampak komunitas’ ASEAN-Tiongkok dan Indonesia-Tiongkok,” kata Dubes Jauhari.

Tujuan dari China-Indonesia Media Forum adalah untuk meningkatkan kerja sama kedua negara dan upaya untuk saling belajar mengenai pemanfaatan teknologi di bidang media.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours