GNPIP Sulampua 2024 perkuat stabilitas pasokan dan distribusi pangan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Gerakan Pengendalian Pangan Nasional (GNPIP) 2024 wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia serta pemerintah pusat dan daerah berupaya menjaga stabilitas pasokan dari waktu ke waktu. penguatan. distribusi pangan dan pengurangan perbedaan harga antar daerah.

Hal ini dicapai melalui berbagai program pengendalian inflasi, antara lain peningkatan kerjasama intra Sulampua dan antar daerah (CAD) serta pengembangan sistem takaran pangan hingga tingkat kabupaten/kota di wilayah Sulampua.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destri Damayanti di Jakarta, Jumat, mengatakan program unggulan pengendalian inflasi antara lain perluasan Mini Distribution Center (MDC) atau kios pengendalian inflasi di pasar-pasar besar secara berkala untuk menjaga ketersediaan pasokan dan distribusi pangan di wilayah tersebut.

“Kerja sama pengelolaan inflasi dan inovasi dengan kementerian dan lembaga harus terus diperkuat, termasuk mendorong kerja sama antar daerah dan memperluas pusat distribusi atau kios kecil untuk mengelola inflasi,” kata Destry.

Dia mengatakan, kenaikan harga di Sulampua masih terus terjadi. Namun, sebagai wilayah Indonesia yang secara geografis merupakan kepulauan terbesar, biaya distribusi menjadi salah satu tantangan pengendalian harga, terutama di wilayah non-produksi.

Beberapa kecamatan di Sulampua masih kekurangan pasokan beras, bawang merah, dan cabai sehingga mencari barang dari luar daerah, baik dalam Sulampua maupun luar Sulampua. Keadaan ini berdampak pada tingginya selisih harga antar Provinsi Sulampua.

Selain itu, risiko kondisi cuaca buruk dan infrastruktur (sarpras) pendukung produksi pangan juga dapat meningkatkan risiko volatilitas harga.

Menurut Destry, upaya untuk tetap mengendalikan kenaikan harga pangan dilakukan tidak hanya pada saat harga komoditas naik, tetapi juga pada saat harga turun, dimana proses pasca panen dan manajemen menjadi lebih rendah, termasuk peran Badan Usaha Pangan Daerah (BUMD) dalam mengendalikan kenaikan harga pangan. daerah sebagai eksportir. harus terus mendorong.

Sejalan dengan itu, Deputi Bidang Koordinasi Makroekonomi dan Keuangan Departemen Perekonomian RI Feri Irawan mendukung aksi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Sulampua dengan fokus pada penguatan. ketahanan pasokan dan distribusi pangan.

Beberapa upaya telah dilakukan untuk mendorong keberlanjutan pasokan pangan dari waktu ke waktu melalui peningkatan kapasitas dan sistem infrastruktur, rehabilitasi Rice Milling Unit (RMU), dan peningkatan kapasitas kelembagaan bagi petani dan petugas penyuluh lapangan.

Ferry juga menjelaskan pentingnya penguatan peran BUMD pangan sebagai pembeli petani atau distributor untuk menjamin kepastian harga dan stabilitas pasokan pangan lokal.

Sementara itu, Plt Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan GNPIP merupakan wujud komitmen dan kerja sama dengan TPID tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wilayah Sulampua.

TPID Provinsi Gorontalo akan menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) Wilayah Sulampua dengan bersinergi menjaga stabilitas pasokan dan distribusi pangan.

Pada tahun 2024, terdapat 31 Program Penyuluhan Pertanian (GAP) yang dilaksanakan oleh TPID Sulampua berupa Praktik Pertanian yang Baik dan Berkelanjutan dengan Dukungan Sumber Daya Pertanian, 19 Program Indikator Pertanian, 25 Program Government to Government CAD hingga 23 CAD. Bisnis, dan 36 memfasilitasi pengiriman makanan.

Ke depan, TPID wilayah Sulampua akan terus berupaya dan menjaga stabilitas pasokan dan distribusi pangan dengan dua langkah strategis, yaitu memperkuat pasokan pangan antar musim dan antar wilayah serta meningkatkan efisiensi pasokan pangan Sulampua. rantai untuk mengatasi perbedaan harga. antar wilayah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours