Terinspirasi Kesederhanaan Paus Fransiskus, Wanda Ponika Bagikan Refleksi Mendalam

Estimated read time 2 min read

JAKARTA: Kesederhanaan Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia meninggalkan kesan mendalam bagi banyak pihak. Termasuk desainer perhiasan Wanda Ponika.

Melalui postingan di akun Instagram pribadinya, Wanda Ponika membagikan refleksi kesederhanaan yang ia rasakan dari sosok Paus Fransiskus, kepala Gereja Katolik Dunia.

“Paus berkhotbah tanpa kata-kata. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Seperti halnya kedatangan Paus Fransiskus yang mulia,” tulis Wanda di Instagram @wandaponika dikutip Jumat (6/9/2024).

Ia melanjutkan: “Salah satu pejabat besar dunia yang sangat dihormati sebagai pemimpin Gereja Katolik di dunia. Hadir dengan kesederhanaan yang luar biasa. “Dia benar-benar datang untuk mengabdi,” katanya.

Foto/Instagram Wanda Ponika

Di tengah maraknya rumor mengenai pejabat dan keluarganya yang gemar pamer kemewahan, kesederhanaan Paus menjadi contoh nyata yang menginspirasi Wanda. Terutama untuk mencerminkan nilai terpenting dalam hidup.

Kesederhanaan Paus seolah menjadi pengingat di tengah maraknya permasalahan pejabat dan keluarganya yang menunjukkan kecerobohan, jelasnya.

“Saya tidak tahu apakah petugas merasa ditampar atau mati rasa,” ujarnya.

Diketahui, Paus yang kini berusia 87 tahun itu menolak segala barang mewah yang disiapkan untuknya saat berkunjung ke Indonesia. Daripada menggunakan jet pribadi sebagai kemewahan utama, ia memilih menerbangkan jet komersial.

Selain itu, selama di Jakarta, Paus menginap di Kedutaan Besar Vatikan, bukan di hotel mewah. Ia pun memilih Kijang Zenix tanpa kaca anti peluru.

“Jika Paus bersedia menerbangkan jet pribadi, semua orang akan berusaha memberikannya. Lagipula, dia sudah tua. Semua orang berjuang untuk menyiapkan pakaian termewah, limusin antipeluru, tapi dia memilih menerbangkan pesawat komersial. .Bermalam di Kedutaan Besar Vatikan dan menaiki Kijang Zenix dengan kaca polos (bukan kaca antipeluru).

Paus duduk di depan pengemudi, membuka jendela, menyambut panas dan debu Jakarta. Il fit signe aux gens qui l’attendaient.

Sementara itu, setibanya di Indonesia, Paus tampak langsung mulai berdakwah. Namun, ini bukanlah khotbah dari podium, melainkan khotbah yang diwujudkan melalui aksi nyata yang menyentuh hati banyak orang.

Begitu tiba, Paus langsung tampak menyampaikan khotbah sederhana. Khotbah tanpa kata-kata. Khotbah tanpa platform. Namun melalui aksi nyata bisa menyentuh hati banyak orang, ujarnya.

“Paus mengatakan ini adalah penerbangan terpanjang yang pernah dilakukannya.” Upaya besar Paus merupakan suatu kehormatan bagi negara.

Di sisi lain, Paus datang ke Indonesia dengan membawa pesan perdamaian, mengingatkannya untuk tidak mengeksploitasi agama untuk keuntungan politik atau kelompok.

“Hentikan agama untuk kepentingan politik dan kelompok. Kita berharap kali ini kita belajar menyatukan hati dalam kemanusiaan tanpa memecah belah agama apapun. Terima kasih Paus Fransiskus atas perdamaian yang telah Engkau bawa ke seluruh Nusantara”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours