40 Negara Kepincut Gabung BRICS sebelum KTT 2024 di Rusia, Ada Indonesia?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Jumlah negara yang menunjukkan minat bergabung dalam aliansi BRICS menjelang pertemuan puncak (KTT) tahun 2024 meningkat pesat. Negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Eropa Timur sangat antusias untuk bergabung dalam aliansi ini.

Negara-negara ini ingin memperkuat mata uang nasional dan perekonomian nasionalnya serta tidak bergantung pada dolar AS. Dengan mendukung perekonomian negara, bisnis negara mereka akan berkembang, sehingga menyebabkan PDB dan konsumsi lebih tinggi.

Ketergantungan pada dolar AS masih menimbulkan kekhawatiran seiring dengan memburuknya krisis utang Amerika. Karena negara-negara berkembang mempunyai dolar AS, resesi dapat merampas kekayaan mereka dan menyebabkan resesi.

Baca juga: BRICS Gunakan Minyak dan Gas untuk Melemahkan Dolar AS

Oleh karena itu, mengakhiri ketergantungan terhadap dolar AS menjadi prioritas pertama bagi negara-negara yang ingin bergabung dengan BRICS sebelum KTT tahun 2024.

Dolar AS akan jatuh begitu rendah sehingga mata uang lokal dapat mengendalikan perekonomian dunia. Beberapa tahun ke depan akan menentukan masa depan dolar AS jika BRICS memutuskan untuk meninggalkan mata uang ini pada pertemuan puncak tahun 2024.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa 40 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS menjelang pertemuan tahun 2024.

“Lebih dari 40 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS,” Paul Frimpong, pendiri Pusat Penasihat Kebijakan Afrika-China seperti dilansir Watcher Guru, Minggu (21/7/2024).

“BRICS telah menarik beragam kelompok calon anggota karena keinginan bersama untuk menciptakan citra dunia yang lebih baik yang kini diremehkan oleh banyak negara.”

Seperti diketahui, KTT BRICS 2024 rencananya akan berlangsung pada Oktober tahun ini di kawasan Kazan, Rusia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours