Mengenal sindrom kematian mendadak yang diduga dialami Marissa Haque

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kabar duka kembali hadir di dunia hiburan. Aktris hebat yang pernah mengajar sebagai guru sekaligus politikus, Marissa Haque, meninggal dunia pada Rabu (2/10) pukul 00:50 WIB.

Keluarga mengetahui istri penyanyi Ikang Fawzi meninggal mendadak pada usia 61 tahun Mereka mengatakan almarhum tidak memiliki riwayat penyakit.

Saat Marissa Heck melihat situasi ini Dia diduga menderita sindrom kematian mendadak (SDS).

Artikel Healthline baru-baru ini menjelaskan bahwa SDS adalah istilah umum untuk sindrom penyakit jantung yang menyebabkan serangan jantung mendadak dan berpotensi fatal.

Beberapa gejala ini disebabkan oleh masalah fisik atau emosional. Gejala lainnya dapat disebabkan oleh kelainan pada aktivitas listrik jantung.

Semua ini bisa menyebabkan serangan jantung secara tiba-tiba dan tidak terduga. Bahkan pada orang sehat Banyak orang meninggal

Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit ini sampai mereka mengalami serangan jantung.

Banyak kasus SDS yang salah didiagnosis. Ketika seseorang dengan SDS meninggal, kematiannya mungkin disebabkan oleh sebab alami atau penyakit jantung.

Hal ini karena SDS sering salah didiagnosis atau tidak terdiagnosis sama sekali. Oleh karena itu, tidak jelas berapa jumlah pasiennya.

Siapa yang berisiko?

Orang dengan SDS biasanya sehat sebelum serangan jantung atau kematian pertamanya biasanya tidak menimbulkan tanda atau gejala yang terlihat.

Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami beberapa gejala yang berhubungan dengan SDS.

Para peneliti telah menemukan gen tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena SDS jenis tertentu. Jika seseorang menderita sindrom kematian bayi mendadak (SADS), kemungkinan besar lebih dari 20 persen kerabat dekat mereka (saudara kandung, orang tua, dan anak-anak) juga mengidapnya penyakit ini juga

Selain faktor risiko tersebut Kondisi medis tertentu juga dapat meningkatkan risiko SDS, seperti gangguan bipolar. Lithium terkadang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar. Dan obat ini bisa menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Selain itu, penyakit jantung, epilepsi, dan aritmia Dan kardiomiopati dengan hiperkolesterolemia juga meningkatkan risiko kematian mendadak pada individu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours