Sakit di Bagian Tumit Gejala Apa? Tak Melulu Asam Urat

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Sakit tumit tidak selalu menandakan gejala radang sendi. Kondisi ini merupakan masalah umum yang bisa dialami oleh semua orang, baik tua maupun muda.

Meski terkadang nyerinya hanya bersifat sementara, pada beberapa kasus nyeri tumit bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu. Sebenarnya memerlukan penanganan lebih lanjut.

Seperti dilansir Health Line, Kamis (19/9/2024), berikut penyebab nyeri tumit dan berbagai kondisi medis yang mungkin terkait.

Apa saja gejala nyeri tumit?

1. Plantar fasciitis

Salah satu penyebab paling umum dari nyeri tumit adalah plantar fasciitis, yaitu peradangan pada jaringan tebal di bagian bawah kaki yang dikenal sebagai plantar fascia. Jaringan ini memanjang dari tumit hingga jari kaki, dan berfungsi sebagai penopang lengkungan kaki.

Jika diregangkan atau digunakan secara berlebihan, jaringan ini bisa meradang, sehingga menimbulkan rasa sakit, terutama di bagian tumit. Gejala utama plantar fasciitis adalah nyeri hebat di bawah tumit, terutama setelah bangun tidur atau duduk dalam waktu lama. Biasanya nyeri akan mereda setelah menggunakan kaki sedikit sebelum berjalan, namun nyeri dapat meningkat kembali setelah melakukan aktivitas berat.

2. Tendinitis Achilles

Tendinitis Achilles adalah suatu kondisi di mana tendon Achilles mengalami peradangan, yaitu tendon besar yang menghubungkan otot betis dengan tumit. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggunaan otot dan tendon yang berlebihan, terutama saat melakukan aktivitas fisik seperti berlari atau melompat.

Gejala tendinitis Achilles antara lain nyeri dan kaku pada bagian belakang tumit, terutama setelah bangun tidur. Jika tidak ditangani dengan baik, tendinitis Achilles dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti pecahnya tendon Achilles sehingga memerlukan pembedahan.

3. Taji Tumit

Taji tumit adalah pertumbuhan tulang kecil yang terbentuk di bagian bawah tulang tumit. Biasanya, taji tumit sering dikaitkan dengan plantar fasciitis, meski tidak semua orang yang menderita taji tumit mengalami nyeri.

Taji tumit terbentuk akibat tekanan berlebihan pada otot dan ligamen kaki, sehingga mengakibatkan timbunan kalsium di tumit. Gejalanya berupa nyeri hebat saat bangun tidur atau setelah berjalan lama.

4. Radang Radang Radang

Di sekitar persendian tubuh, termasuk tumit, terdapat kantung kecil berisi cairan yang disebut bursae. Bursa ini berperan sebagai pelindung untuk mengurangi gesekan antara otot, tulang, dan tendon. Ketika bursa ini teriritasi atau meradang, kondisi ini disebut bursitis.

Gejala radang kandung lendir tumit meliputi pembengkakan, kemerahan, dan nyeri yang semakin parah saat beraktivitas. Radang kandung lendir dapat disebabkan oleh cedera, penggunaan sepatu hak yang berlebihan, atau penggunaan sepatu yang tidak tepat.

5. Fraktur stres (patah tulang)

Fraktur stres disebabkan oleh cedera berulang atau tekanan berlebihan pada tulang tumit. Meskipun patah tulang ini biasanya kecil dan tidak menyebabkan kerusakan besar pada tulang, rasa sakit yang ditimbulkannya cukup besar.

Fraktur stres umumnya terjadi pada atlet yang melakukan aktivitas seperti lari atau lompat berlebihan. Nyeri akibat fraktur stres sering kali terasa hebat saat melakukan aktivitas berat, namun hilang dengan istirahat.

6. Artritis Reumatoid

Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada persendian, termasuk persendian kaki dan tumit. Meski lebih sering terjadi di bagian tubuh lain, seperti tangan dan lutut, tumit juga bisa terkena dampaknya.

Nyeri tumit akibat rheumatoid arthritis biasanya disertai gejala lain seperti sendi kaku, bengkak, dan kelelahan. Kondisi ini biasanya menyerang kedua kaki secara bersamaan.

7. Kompresi vena

Kompresi saraf di sekitar tumit atau pergelangan kaki dapat menyebabkan rasa sakit yang menusuk atau terbakar. Misalnya, sindrom terowongan tarsal adalah suatu kondisi di mana saraf tibialis di dekat pergelangan kaki tertekan atau teriritasi sehingga menyebabkan nyeri tumit.

Nyeri akibat saraf terjepit sering kali disertai rasa kesemutan atau mati rasa pada kaki, dan bisa bertambah parah saat Anda berjalan atau berdiri dalam jangka waktu lama.

8. Radang Sendi

Dalam beberapa kasus, nyeri tumit juga mungkin berhubungan dengan asam urat. Kondisi ini terjadi ketika asam urat terlalu banyak menumpuk di dalam tubuh, yang kemudian membentuk kristal di persendian, termasuk tumit.

Nyeri tumit akibat radang sendi sering kali disertai pembengkakan, kemerahan, dan iritasi pada area yang terkena. Rasa sakitnya bisa datang tiba-tiba dan terasa sangat hebat, terutama saat radang sendi menyerang.

Manajemen nyeri tumit

Pengobatan nyeri tumit sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Ada beberapa langkah umum yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi nyeri tumit:

1. Istirahat: Hindari aktivitas yang memperparah nyeri tumit.

2. Kompres dingin : Kurangi pembengkakan dengan mengompres tumit dengan es.

3. Kenakan sepatu yang nyaman: Sepatu yang memiliki penyangga lengkungan yang baik dapat membantu mengurangi tekanan pada tumit.

4. Peregangan: Latihan peregangan kaki, terutama plantar fascia dan otot betis, dapat membantu meredakan nyeri.

5. Obat anti inflamasi: Seperti ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak.

6. Fisioterapi: Jika nyeri terus berlanjut, fisioterapi dapat membantu memperbaiki postur tubuh dan mengurangi ketegangan pada area tumit.

Namun, jika nyeri tumit terus berlanjut atau memburuk, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan lebih lanjut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours