Penegasan BPOM Soal Roti Aoka Beri Ketenangan ke Masyarakat

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kasus Roti Oka dan Pengawet Kosmetik Oka terbakar. Belakangan, hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan roti Aoka relatif aman, sedangkan Okko mengandung senyawa terlarang yaitu natrium dehidroasetat.

BPOM memberi ‘lampu hijau’ kepada Awka Mani karena tidak ditemukan barang selundupan. Tindakan cepat BPOM dengan menguji sampel produk roti Awaka yang beredar di masyarakat dan segera mengumumkan hasilnya ke masyarakat dinilai sebagai langkah tepat. Hal ini diungkapkan komentator kebijakan publik Universitas Trieste, Tribus Rahdyaneh saat dihubungi media.

“Tindakan BPOM sudah benar. Yang saya lihat hanyalah jurnalisme warga. BPOM sudah menyatakan Oka Mani tidak berbahaya. Sebaiknya BPOM memanggil pemangku kepentingan dan segera mempublikasikan aturan terkait,” ujarnya. 7/2024).

Menurutnya, BPOM sebagai kepanjangan tangan pemerintah terkait keamanan pangan dan obat harus segera bertindak menyikapi peristiwa yang terjadi di masyarakat sebelum berita yang beredar tanpa konfirmasi menyebar lebih luas.

Padahal, lanjut Trubes, jika informasi tersebut terungkap bohong atau bohong, BPOM sebagai organisasi yang kredibel harus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melawan berita bohong tersebut.

BPOM dan perusahaan harus mendeklarasikannya dan mensosialisasikannya kepada masyarakat. BPOM harus bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menghapus informasi palsu tersebut. Kemudian bersama Bareskrim Polri mengusut peretasan tersebut, desaknya.

Tindakan BPOM yang cepat dan tepat memberikan ketenangan di tengah kebingungan masyarakat. Salah satu pedagang tersebut menawarkan Pasar Pagi Sambus di Awan.

“Jujur saya senang dengan pengumuman BPOM. Saya bisa menjual kembali roti alpukat. Ngomong-ngomong, stoknya masih banyak,” ujarnya.

Sebelumnya, atas pemberitaan tersebut, Awan mengaku merugi karena banyak kedai kopi langganannya yang meminta refund sehingga ia harus mengambil kembali Oka Roti dari kedai kopi tersebut. “Aku terluka kemarin, kawan.” “Sejumlah pemilik kedai kopi meminta refund,” lanjutnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh banyak pedagang yang berkeliling di sekitar stasiun Tibet.

“Saat ramai dibicarakan produk berbahaya, banyak yang bertanya kepada saya tentang Akka Roti. Saya tidak bisa menjelaskannya. Tidak banyak yang mau membelinya, tapi sekarang banyak yang tahu itu penipuan, saya sudah dilihat. Kabar ini diberikan ke teman di WhatsApp,” ujarnya.

Terpisah, Ahang, seorang pedagang di Gunting Peong, Banjar Baru, Kalimantan Selatan, mengaku lega setelah pengumuman resmi BPOM. Sebab, berkat pengumuman ini, mereka bisa kembali berjualan dengan tenang.

“Sejujurnya saya khawatir karena banyak pelanggan saya yang bertanya. Syukurlah sudah ada pengumuman dari BPOM. Pihak pengantar juga sudah menjelaskan dan menampilkan informasi perusahaan,” tambahnya.

Di tengah kebingungan masyarakat, pernyataan tegas dari pemimpin pemerintahan yang kredibel sangat dibutuhkan. Hal ini untuk meyakinkan masyarakat dan mencegah kebingungan informasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours