Kemenperin: Roadmap sawit Indonesia emas 2045 tekankan keberlanjutan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Kementerian Perindustrian menyebut Peta Jalan Emas Kelapa Sawit Indonesia 2045 yang tengah disusun pihaknya fokus pada keberlanjutan sehingga mendorong sektor tersebut untuk mendongkrak perekonomian nasional. “Kata kuncinya adalah pengembangan sektor industri yang berkelanjutan dan traceable sebagai prasyarat adopsi produk hilir kelapa sawit di pasar dunia,” kata Putu Julie Ardika, Direktur Jenderal Agroindustri Kementerian Perindustrian. Pernyataan di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan pihaknya teguh dalam mengembangkan industri sawit nasional. Pasalnya, sektor ini menyerap tenaga kerja 4,2 juta orang, menghidupi 20,8 juta penduduk Indonesia, dan setiap tahunnya menyumbang Rp750 triliun terhadap devisa negara, terutama dari ekspor produk-produk yang bernilai tambah rendah.

Nilai ekonomi sektor hulu dan hilir sawit dalam negeri sendiri mencapai lebih dari Rp750 triliun setiap tahunnya atau setara dengan 3,5 persen produk domestik bruto/PDB nasional pada tahun 2023 yang mencapai Rp20,892 triliun, ujarnya.

Selain itu, menurutnya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Perindustrian telah menetapkan kebijakan hilirisasi sebagai prioritas nasional industri kelapa sawit. 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional 2020-2024.

10 tahun terakhir telah terlihat upaya untuk memajukan hilirisasi minyak sawit, dengan investasi baru atau perluasan pabrik pengolahan minyak sawit melalui insentif finansial dan non-finansial, serta konsesi dalam bentuk royalti ekspor. Populasi industri negara tersebut.

Putu Juli mengatakan Kementerian Perindustrian berhasil menyusun peta jalan normalisasi produksi distribusi ekspor minyak goreng (RBD palm olein) di masa wabah akhir tahun 2021-2022.

“Kementerian Perindustrian mengoperasikan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRA) sebagai platform untuk mengelola pasokan dan harga minyak goreng serta bahan bakunya di tingkat nasional serta mendukung proses pengambilan keputusan yang real-time, transparan dan berbasis masif. partisipasi masyarakat,” ujarnya. Baca juga: Kemenperin tak ingin kemajuan banyak sektor mengurangi kontribusi TPT Baca juga: Kemenperin jalankan program industri Startup 4 untuk tingkatkan daya saing Baca juga: Kemenperin selenggarakan bursa kerja industri untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Baca juga : Ekonom: Industri Memiliki peran dalam pemerintahan masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours