Lebanon Nyatakan Perang Lawan Israel, Jet Zionis Bombardir Basis Hizbullah

Estimated read time 3 min read

BEIRUT – Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan negaranya sedang berperang dengan Israel setelah peralatan listrik meledak di seluruh negeri selama dua hari berturut-turut, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ribuan lainnya.

Sementara itu, militer Israel mengumumkan bahwa pesawat tempurnya menyerang pangkalan Hizbullah di Lebanon, menghancurkan ratusan roket kelompok tersebut.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak secara bersamaan pada hari Selasa, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Pada hari Rabu, 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka ketika ribuan perangkat elektronik lainnya, termasuk walkie-talkie, laptop dan radio, meledak.

Hizbullah dan pemerintah di Beirut menyalahkan Israel atas serangan itu. Namun, rezim Zionis tidak mengakui atau menyangkal tanggung jawab.

Beberapa laporan media mengklaim bahwa dinas rahasia Israel, Mossad, telah memasang ribuan perangkat elektronik berisi bahan peledak kecil, yang diaktifkan oleh sinyal jarak jauh.

Kantor perdana menteri Lebanon mengatakan Mikati mengunjungi rumah sakit tempat para korban ledakan pertama dirawat.

“Banyaknya kejahatan terhadap orang-orang yang tidak berdaya di rumah mereka, dibunuh dengan cara ini, tidak dapat dijelaskan,” kata Mikati kepada media.

Dia menekankan bahwa Lebanon sedang berperang dengan Israel. “Perang ini dimulai sebelas bulan lalu dan menimpa masyarakat kami di selatan, dimana rumah mereka hancur,” katanya.

Mikati merujuk pada baku tembak yang sering terjadi antara Hizbullah dan tentara Israel di sepanjang perbatasan, dan serangan udara negara Yahudi di wilayah Lebanon yang dimulai setelah serangan oleh kelompok oposisi Palestina; Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri juga menyalahkan Israel atas ledakan tersebut, dan mengatakan bahwa seluruh sejarah negara Yahudi selama 75 tahun terakhir adalah sebuah kejahatan.

“Kita dihadapkan pada musuh yang mengabaikan seluruh hukum internasional dan kemanusiaan, dan pertanyaannya adalah: bisakah hal ini terus berlanjut? Di manakah PBB yang misi utamanya adalah menyebarkan perdamaian?” tanya Mikathi.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel melakukan pembantaian dengan meledakkan ribuan pager di seluruh Lebanon.

Dalam pidatonya, Nasrallah menuduh Israel melakukan pembantaian tanpa memperhatikan pembunuhan tersebut.

“Ini hanyalah terorisme. Kita akan menyebutnya pembantaian hari Selasa dan pembantaian hari Rabu. Ini adalah kejahatan perang atau setidaknya deklarasi perang,” kata Nasrallah.

Memperhatikan bahwa banyak perangkat meledak di sekolah, rumah sakit dan bangunan tempat tinggal, pemimpin Hizbullah mengatakan operasi tersebut melintasi “semua perbatasan dan garis merah.”

“Tidak ada keraguan bahwa kita menghadapi risiko keamanan dan kemanusiaan yang besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan kita,” kata Nasrallah.

“Kami sangat terpukul, tapi ini adalah keadaan perang dan kami memahami bahwa musuh memiliki keunggulan teknologi.”

Di sisi lain, tentara rezim Zionis mengumumkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang pangkalan Hizbullah di Lebanon selatan pada Kamis malam, menghantam ratusan peluncur roket yang akan segera digunakan untuk menembak ke wilayah Israel.

Pesawat tempur Zionis dikabarkan telah menyerang sekitar 100 roket yang terdiri dari sekitar 1.000 barel sejak Kamis sore.

“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) akan terus berupaya melemahkan infrastruktur dan kemampuan organisasi Hizbullah untuk melindungi Negara Israel,” kata IDF, seperti dikutip Reuters, Jumat (20 September 2024).

Pada Kamis malam, Israel meledakkan puluhan bom di Lebanon selatan, kata tiga sumber keamanan Lebanon. Belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel akan terus melawan Hizbullah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours