Wamentan serap permasalahan petani sawah tadah hujan Kota Balikpapan

Estimated read time 2 min read

Balikpapan (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyerap permasalahan dan kebutuhan petani padi tadah hujan, khususnya di lahan subur Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk meringankan beban petani di daerah yang dikenal sebagai kota minyak itu.

“Kami hadir untuk setiap permasalahan dan kebutuhan para petani padi tadah hujan, khususnya yang berada di lahan kurang subur di Balikpapan,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dihadapan para petani di Balikpapan, Jumat.

Menurut dia, mereka akan berusaha mencari solusi bagi warga desa dengan kehadiran Kementerian Pertanian. Apakah terjadi kekurangan peralatan karena petani bekerja lebih mudah jika menggunakan peralatan yang tepat? Kalau airnya sedikit, pompa akan membantu memperlancar pekerjaan, ujarnya pula.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bertemu dengan para petani di Kecamatan Gunung Binjai, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, dalam agenda gerakan peningkatan indeks tanam padi di sawah tadah hujan. Tujuan dari program peningkatan indeks perkebunan adalah memberikan pompa kepada petani.

“Kami membantu petani karena cerminan Indonesia tidak hanya di Jakarta, Balikpapan tidak hanya tentang bangunan dan struktur modern, tapi juga ada sawah,” ujarnya pula.

Dari hasil diskusi dengan warga Kota Balikpapan, luas areal budidaya padi milik masyarakat mencapai 97 ha, areal persawahan yang digarap sekitar 25 ha, dan areal budidaya padi dipelihara sesuai peraturan daerah. mencegah konversi lahan.

Sudaryono mengatakan, lahan pertanian di Balikpapan juga bisa menghasilkan sumber pangan tidak hanya bagi daerah setempat tetapi juga bagi ibu kota negara Indonesia (IKN).

Meski demikian, diakuinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, salah satunya adalah penanganan hama dominan yaitu monyet.

Pekerjaan rumah lainnya adalah membangkitkan kembali kaum tani, dan lagi-lagi, menurutnya, banyak pertimbangan dari segi keuntungan dan investasi generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian tidak terlalu menggembirakan.

Ia mengatakan, jawaban kebangkitan bagi petani adalah dengan menciptakan benih yang baik agar produktivitasnya meningkat sehingga keuntungan petani bisa meningkat.

Kita perlu menciptakan mekanisasi yang baik untuk merangsang semangat generasi muda dan menciptakan generasi sukses. Petani adalah pahlawan karena menyediakan pangan bagi banyak orang, menurut Sudaryono. Baca juga: Pemkab Bekasi Memompa Sawah dengan Hujan untuk Menopang Produksi Beras Baca Juga: NTB memaksimalkan potensi bendungan untuk menopang produksi padi

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours