KOI sebut lifter Eko tetap jadi pahlawan meski tanpa medali

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengatakan atlet angkat besi Eko Yuli Irawan akan selalu menjadi pahlawan bagi Indonesia meski pulang kampung tanpa medali di Olimpiade Paris 2024.

“Eko adalah pahlawan bagi kita semua, karena Eko sangat menginspirasi dan memberi warna tersendiri bagi dunia angkat besi, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia, beliau adalah atlet olimpiade sejati. Apa pun ceritanya, saya mendapat pelajaran penting. Terima kasih Eko Yuli, terima kasih Olympian sejati dari Indonesia, kata Oktohari dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Lifter Eko gagal mengantarkan medali di Olimpiade Paris saat berlaga di kategori 61kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena 6, Prancis, Rabu malam lalu.

Dalam tiga kali percobaan angkat, Eko gagal pada angkatan pertama 135 kg dan berhasil meraih angkatan kedua 135 kg. Pada angkatan ketiga, Eko kembali gagal sehingga mengangkat angkatannya menjadi 139kg.

Eko juga gagal dalam tiga kali percobaan angkatan clean & jerk seberat 162 kg. Bahkan pada percobaan ketiga, Eko mengalami cedera kaki dan harus keluar lapangan.

Usai tak bisa naik podium, Eko pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena saya tidak bisa memberikan medali kepada mereka, namun saya berusaha mengerahkan seluruh kemampuan saya hingga titik darah penghabisan,” ujarnya.

Sementara itu, Chief of Mission (CdM) tim Indonesia Olimpiade Paris 2024 Anindya Bakrie mengatakan lift Eko menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Eko, katanya, terlalu bagus untuk kelas pemetik. Namun, saat dia melakukan pemanasan sebelum bersih dan kering, dia mulai merasakan sakit terus-menerus di pahanya.

Pada upaya kelas 162, Eko nyaris finis dengan baik, namun posisi kakinya kurang tepat karena lantai licin. Eko kembali mencoba lagi namun gagal karena cedera.

Anindya memohon bantuan doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar Eko cepat sembuh dari luka-lukanya.

Ia mengatakan, Eko juga mengatakan Olimpiade Paris akan menjadi pertandingan terakhirnya di kompetisi olahraga terbesar dunia tersebut. Selanjutnya, Eko akan membangun sasana remaja.

“Kami juga bekerja sama (membangun tempat latihan

Gym) sehingga kedepannya akan banyak lahir Eco-Eco di gym tersebut”, tutupnya.

Eko merupakan atlet olimpiade dengan empat medali dari empat edisi Olimpiade berbeda. Pada debutnya di Olimpiade Beijing 2008, lifter asal Lampung itu berhasil meraih medali perunggu.

Pada Olimpiade London 2012, Eko kembali meraih perunggu. Untuk ketiga kalinya di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Eko berhasil meraih perak dan mengulangi prestasinya di Tokyo 2020.

Pada Olimpiade Paris 2024, Indonesia menurunkan 29 atlet dari 12 cabang olahraga. Tim Indonesia yang bekerja sama dengan Aice juga merupakan partner dari Olympic Games, Li-Ning, Didit Hediprasetyo Foundation, Lavani Jewelry, Kings Travel, Samsung. Dan didukung oleh On Point, Oakley, Canon Indonesia dan Lumix Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours