Indonesia jadi yang pertama di ASEAN selesaikan penilaian kesiapan AI

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang menyelesaikan Penilaian Kesiapan Artificial Intelligence (AI) menggunakan Readiness Assessment Methodology (RAM) yang dikembangkan oleh UNESCO.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezer Patria mengatakan, hasil evaluasi tersebut akan memberikan peta jalan pengembangan kebijakan AI yang tepat di Indonesia dan dapat menjadi panduan bagi negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

“Indonesia berada pada titik kritis dalam transformasi digitalnya. Laporan Penilaian Kesiapan AI ini memberikan pemahaman mendalam mengenai kesiapan Indonesia dalam berbagai dimensi,” ujarnya pada Konferensi Peluncuran Laporan RAM-AI di Jakarta Selatan, Jumat.

Nezer mengatakan, hasil evaluasi RAM-AI UNESCO di Indonesia memberikan peluang baru bagi pemerintah untuk lebih memberdayakan masyarakat dalam pengembangan AI.

Sebab dalam laporan tersebut, salah satu rekomendasi UNESCO adalah agar Indonesia bisa fokus pada pengembangan sumber daya manusia digital atau yang disebut dengan digital talent.

“Hal pertama yang perlu dibenahi adalah talenta digital kita, karena kami menemukan ada kesenjangan. Jadi ada pertumbuhan yang sangat besar dan agresif dalam penggunaan AI di sektor industri, tetapi juga di sektor komunitas, khususnya di kalangan masyarakat sipil. “Kita masih mengalami kesenjangan pengetahuan dan kesenjangan keterampilan mengenai isu-isu tersebut.”

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mempelajari hasil laporan UNESCO tersebut dan menggunakannya untuk mempersiapkan program pengembangan talenta digital Indonesia ke depan, kata Nezar.

Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Maki Katsuno-Hashikawa memuji langkah penting yang diambil Indonesia dalam mempersiapkan pengembangan kecerdasan buatan di tanah air.

“UNESCO mengapresiasi dedikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, pakar AI nasional, serta pemerintah daerah dan masyarakat lokal dalam mensukseskan inisiatif ini,” ujarnya.

Laporan RAM-AI Indonesia oleh UNESCO menyoroti beberapa bidang utama seperti dampak sosial dan ekonomi dari teknologi AI.

Perubahan dalam lapangan kerja, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan, menekankan penggunaan AI yang etis dan bertanggung jawab.

Laporan ini juga menyoroti kesenjangan akses terhadap informasi yang dapat meningkatkan potensi bias dan diskriminasi, dan menunjukkan bahwa penelitian AI di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga, sehingga menghambat perkembangan teknologi Indonesia.

Selain itu, laporan tersebut juga memuat rekomendasi bagi regulator untuk memastikan bahwa AI yang etis dikelola sesuai dengan standar global.

Pembentukan badan AI nasional untuk memperkuat koordinasi lintas sektor juga penting bagi Indonesia.

Selain itu, laporan ini menekankan pentingnya pengembangan kapasitas, khususnya terkait dengan kesetaraan akses terhadap pendidikan dan infrastruktur AI.

Secara khusus, laporan tersebut menyarankan agar penggunaan AI bisa lebih inklusif dengan melibatkan peneliti dan wirausaha di luar Pulau Jawa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours