Menteri Zionis Anggap Lebanon Bukan Negara lalu Dibombardir Israel

Estimated read time 2 min read

TEL AVIV – Seorang menteri Zionis membuat komentar provokatif pada hari Minggu tentang Lebanon tidak lagi menjadi sebuah negara. Sehari kemudian, pada hari Senin, tentara Israel melakukan pemboman dramatis di Lebanon.

Militer Israel secara resmi melancarkan operasi militer terhadap Lebanon yang disebut “Panah Utara” pada hari Senin, melakukan serangan udara dramatis yang menewaskan 492 orang dan melukai ribuan lainnya.

Operasi militer tersebut dilaporkan menargetkan kelompok Hizbullah, meskipun faktanya 35 anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan udara Israel.

Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, terang-terangan menyatakan Lebanon bukan lagi sebuah negara.

“Meski punya bendera dan meski punya institusi politik, Lebanon tidak memenuhi definisi sebuah negara,” tulis seorang menteri Zionis di X, seperti dikutip Middle East Eye, Selasa (24/09/2024).

Dia juga memposting foto peta yang mempermasalahkan perbatasan Suriah dan Lebanon saat ini, mengacu pada Perjanjian Sykes-Picot tahun 1916, yang membagi Levant menjadi wilayah pengaruh Inggris dan Prancis.

Selain itu, Chikli menyerukan “penduduk musuh” Lebanon untuk menjauh dari perbatasan Israel.

Chikli mengatakan zona penyangga harus dibuat di Lebanon selatan.

“Zona penyangga baru yang bebas dari populasi yang bermusuhan adalah hal yang tepat dan terbaik untuk dilakukan dari sudut pandang keamanan, baik secara politik maupun moral,” tambahnya.

Chakli telah menjadi subyek kontroversi sebelumnya, salah satunya karena hubungannya yang dipublikasikan dengan para pemimpin sayap kanan Eropa termasuk Marine Le Pen.

Selama tiga hari terakhir minggu lalu, Israel telah melakukan pengeboman besar-besaran di Lebanon selatan dan timur.

Sementara itu, Hizbullah mengatakan pihaknya telah menyerang pangkalan udara Ramat David Israel dan pabrik senjata Rafale di dekat Haifa dalam gelombang serangan roket.

Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hizbullah, sebuah gerakan yang lahir dari perlawanan terhadap pendudukan Israel di Lebanon selatan pada tahun 1982, dimulai pada 7 Oktober 2023, sehari setelah serangan pimpinan Hamas di Israel selatan.

Chikli bukan satu-satunya menteri Israel yang semakin menyerukan tindakan militer langsung terhadap Lebanon.

Dalam pidatonya di televisi Israel pekan lalu, Menteri Pendidikan Zionis Yov Kish menyerukan kehancuran total Lebanon.

Cash berkata, “Tidak ada perbedaan antara Hizbullah dan Lebanon. Lebanon akan binasa. Lebanon tidak akan ada lagi.”

Puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Pasukan Israel telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina di Gaza.

Beberapa negara, termasuk Rusia, Yordania dan Mesir, mengatakan serangan Israel ke Lebanon dalam beberapa hari terakhir merupakan upaya untuk menyeret Timur Tengah ke dalam perang regional yang lebih luas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours