Kepala Dinas Rahasia AS mundur setelah kegagalan keamanan pada Trump

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Kepala Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS), Kimberly Cheatle, mengundurkan diri pada Selasa setelah mendapat tekanan dari anggota parlemen atas kegagalan keamanan dan upaya membunuh Presiden Donald Trump saat dia sedang berkampanye.

Mengutip sumber, CNN mengatakan Cheatle awalnya mengajukan pengunduran dirinya di tengah penyelidikan pelanggaran keamanan terkait upaya pembunuhan 13 Juli.

“Karena kejadian baru-baru ini, dengan berat hati saya mengambil keputusan sulit untuk mengundurkan diri sebagai kepala sekolah Anda,” kata Cheatle dalam surat pengunduran dirinya.

Cheatle, yang memimpin badan tersebut sejak September 2022, bertanggung jawab penuh atas pelanggaran keamanan tersebut dan menyebutnya sebagai pembunuhan dinas rahasia.

“Pada tanggal 13, kami gagal. Sebagai direktur Dinas Rahasia Amerika Serikat, saya bertanggung jawab penuh atas segala kelemahan keamanan di perusahaan kami,” ujarnya.

Dia juga menunjukkan bahwa pemeliharaan swasta dalam seminggu terakhir sangat sibuk dan akan terus berlanjut seiring bertambahnya jam kerja.

Dalam kasus yang terjadi Senin (22/7), anggota parlemen mempertanyakan Cheatle mengenai waktu penembakan dan mendapat seruan dari beberapa anggota agar dia mengundurkan diri.

Anggota parlemen menganggap jawaban atas pertanyaan ini negatif.

Di antara mereka yang menyerukan pengunduran diri Cheatle adalah Ketua Komite Pengawas DPR dari Partai Republik James Comer dan pemimpin partai Jamie Raskin.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan Cheatle tidak mementingkan diri sendiri dan mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi rakyat Amerika selama karirnya di Dinas Rahasia Amerika Serikat.

“Sebagai seorang pemimpin, dibutuhkan kehormatan, keberanian, dan integritas yang luar biasa untuk mengambil tanggung jawab penuh atas sebuah organisasi yang memiliki salah satu tanggung jawab tersulit dalam pelayanan publik,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan penyelidikannya sendiri atas apa yang terjadi pada 13 Juli masih berlangsung, dan menambahkan: “Saya berharap untuk mempertimbangkan kesimpulannya.”

Kita semua tahu bahwa apa yang terjadi hari itu tidak akan terulang lagi. “Seiring dengan langkah kita ke depan, saya mendoakan yang terbaik untuk Kim dan saya akan menunjuk presiden baru,” tambah Biden.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours