PUPR bangun 5.999 km jalan nasional baru selama pemerintahan Jokowi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan Kementerian PUPR telah membangun jalan nasional baru sepanjang 5.999 kilometer selama 10 tahun pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Jalan tol baru sudah dibangun 2.432 kilometer, tapi untuk jalan nasional masih ada 5.999 kilometer, jadi masih banyak lagi jalan nasional,” kata Basuki di Jakarta, Jumat.

Selama 10 tahun pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, Kementerian PUPR tidak hanya membangun jalan tol baru, namun juga membangun lebih banyak jalan nasional baru.

Jadi, tidak hanya di jalan tol, sudah dibangun jalan nasional baru sepanjang 5.999 kilometer, kata Basuki.

Ia mengatakan, selain pembangunan jalan, Kementerian PUPR juga akan melakukan pembangunan jembatan, jembatan gantung, dan jalan layang atau underpass.

“Kalau pembangunan jembatannya 125.904 meter, jumlah jembatan gantungnya sebanyak 583 meter, sedangkan flyover/underbridge sepanjang 27.673 meter,” kata Basuki.

Kementerian Pembangunan dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu berkomitmen untuk mewujudkan infrastruktur berkualitas dan pembangunan berkelanjutan.

Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada periode 2014-2024, Kementerian PUPR mampu menyelesaikan serangkaian infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan salah satu peran penting infrastruktur adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi seperti infrastruktur sebagai sarana produksi dan jalan raya serta tol.

Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama-sama menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.432 km.

Salah satunya yang baru dibuka Presiden Joko Widodo adalah Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak sepanjang 72 kilometer yang merupakan bagian dari Tol Stubbat-Tanjun Pura dan Tol Trans Sumatera.

Memiliki jalan raya yang terhubung dengan kawasan manufaktur seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan daya saing produk lokal.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours