Calon wapres Demokrat AS bela rekam jejak militernya

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Kandidat wakil presiden AS dari Partai Demokrat Tim Walz pada Selasa membela catatan militernya setelah mendapat kritik dari saingannya dari Partai Republik, JD Vance.

Berbicara pada konvensi American Federation of State, County and Municipal Employees (AFSCME) di Los Angeles, Walz mengatakan dalam pidato kampanye pertamanya, “Saya sangat bangga dengan pengabdian yang saya lakukan terhadap negara ini.”

“Kepada semua orang yang berani mengenakan seragam negara kita yang besar, termasuk lawan-lawan saya, saya hanya bisa mengucapkan kata-kata sederhana ini: terima kasih atas pengabdian dan pengorbanan Anda,” imbuhnya.

Vance, seorang veteran Angkatan Laut dan pasangan Donald Trump, sebelumnya mempertanyakan dinas militer Walz dan menuduh Walz, yang bertugas lebih dari dua dekade di Garda Nasional Angkatan Darat, melakukan “pencurian keberanian atau membuat pernyataan palsu tentang catatan militernya.

“Dia tidak pernah menghabiskan satu hari pun di medan perang,” kata Vance pada acara kampanye di Michigan. “Saya akan malu jika saya menjadi dia dan berbohong tentang dinas militer saya seperti yang dia lakukan.”

Walz membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa keputusannya untuk keluar tidak dipengaruhi oleh kemungkinan penempatan dan menekankan dukungannya terhadap veteran sebagai anggota kongres.

“Dengan dorongan dari ayah saya, seorang pria yang bertugas di militer selama Perang Korea, saya mendaftar di Garda Nasional Angkatan Darat dua hari setelah ulang tahun saya yang ke-17,” katanya.

“Saya menjalani hukuman 24 tahun berikutnya karena alasan yang sama seperti saudara-saudari saya yang berseragam. Kemudian pada tahun 2005, saya menjawab panggilan tugas saya lagi, kali ini untuk mengabdi pada negara saya di aula Kongres tambahan.

Vance menanggapi komentar Walz di X pada hari Selasa, menulis bahwa Walz “tidak boleh berbohong tentang jasanya.

“Anda tidak boleh mengatakan Anda pergi berperang padahal sebenarnya tidak. Anda tidak boleh mengatakan Anda tidak tahu unit Anda akan pergi ke Irak. Senang sekali bisa membicarakan hal ini lebih jauh dalam debat,” tambah Vance.

Sumber: Anadolu-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours